Amerika Serikat dan Inggris Jatuhkan Sanksi ke Myanmar

Jumat, 26 Maret 2021 11:00 WIB

Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Inggris meningkatkan tekanan internasional pada militer Junta yang sekarang berkuasa di Myanmar. Kedua negara itu pada Kamis, 25 Maret 2021, menjatuhkan sanksi dengan memasukkan dalam daftar hitam sejumlah bisnis, yang dikendalikan oleh militer Myanmar.

Di Washington, Menteri Keuangan Amerika Serikat mengumumkan telah menjatuhkan beberapa sanksi ke Myanma Economic Holdings Public Company Limited (ed. correct) dan Myanmar Economic Corporation Limited. Dua perusahaan itu bagian dari perusahaan yang dikendalikan oleh militer, yang bergerak di bidang pariwisata hingga pertambangan. Sektor bisnis itu, selama ini diduga telah memperkaya para jenderal.

Baca juga: Lanjutkan Tekanan ke Militer Myanmar, Amerika Hukum Konglemerasi Bisnis Junta

Asap mengepul dari ban yang terbakar dibakar untuk menciptakan penutup asap selama tindakan keras di Bayint Naung Junction di Yangon, Myanmar 16 Maret 2021, dalam foto ini diperoleh oleh Reuters.

Advertising
Advertising

Myanma Economic Holdings Public Company Limited (ed. correct) dan Myanmar Economic Corporation Limited belum mau berkomentar atas keputusan Washington tersebut.

Washington telah membekukan semua aset milik kedua perusahaan tersebut yang ada di Amerika Serikat. Washington juga melarang perusahaan-perusahaan Amerika Serikat atau warga negaranya melakukan transaksi keuangan atau pun dagang dengan perusahaan yang masuk daftar hitam.

“Sanksi-sanksi ini secara spesifik akan menargetkan mereka yang melakukan kudeta, mengambil kepentingan ekonomi untuk militer dan mendanai kebrutalan militer Myanmar,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken.

Sejalan dengan Amerika Serikat, Inggris juga berencana menjatuhkan sanksi ke Myanma Economic Holdings Public Company Limited. Inggris menyebut sanksi dijatuhkan karena terkait dengan kekerasan HAM terhadap warga sipil.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan sanksi-sanksi yang dijatuhkan akan membantu menguras sumber-sumber keuangan yang digunakan militer.

Sedangkan Uni Eropa pada Senin, 22 Maret 2021, mengumumkan telah menjatuhkan sanksi kepada 11 individu di Myanmar dan berharap bisa menjatuhkan sanksi kepada sejumlah konglomerat di sana segera.

Sayang, kendati banyak negara-negara asing telah mengutuk tindakan-tindakan militer Myanmar, Thomas Andrews utusan khusus PBB untuk HAM di Myanmar mengatakan respon diplomatik masih terasa lambat dan tidak sejalan dengan krisis.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

1 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

1 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

14 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

15 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

16 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

16 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

17 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

18 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

23 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya