Usai Myanmar, Negara Barat Beri Sanksi ke Cina Terkait Muslim Uighur

Selasa, 23 Maret 2021 10:50 WIB

Pekerja melewati bangunan pusat pendidikan keterampilan kejuruan untuk Muslim Uighur yang dikelilingi pagar berduri di Dabancheng, Xinjiang, Cina, 4 September 2018. Berdasarkan laporan, para tahanan beragama Islam dipaksa keluar dari agama mereka dan bersumpah setia kepada Partai Komunis Cina. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar bukan satu-satunya negara yang menjadi sasaran sanksi pada Senin kemarin, 22 Maret 2021. Dikutip dari Channel News Asia, Cina juga menjadi sasaran sanksi terkait tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Muslim Uighur di Xinjiang. Adapun sanksi diberikan oleh Amerika, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada.

"Meski sudah dikecam oleh komunitas internasional, Cina tetap melanjutkan praktik genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang," ujar Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken menjelang pertemuan dengan Uni Eropa dan NATO pekan ini.

Menurut laporan Channel News Asia, keempat pihak bisa bersamaan memberikan sanksi kepada Cina karena pendekatan yang dilakukan Presiden Amerika Joe Biden. Sejak menjadi Presiden Amerika ke-46, memperbaiki/ meningkatkan hubungan dengan para sekutu adalah salah satu prioritas Joe Biden. Menurut Joe Biden, hubungan yang kuat akan mempermudah Amerika untuk merespon ancaman atau aktivitas koersif Cina.

Nasib Muslim Uighuir di Xinjiang masuk dalam daftar isu-isu Cina yang dikhawatirkan Joe Biden. Menurut laporan berbagai lembaga, baik lokal maupun internasional, 1 juta Muslim Uighur ditahan di kamp konsentrasi. Di sana, kata lembaga-lembaga tersebut, Muslim Uighur disiksa, diperkerjakan paksa, dan disterilkan untuk mencegah jumlah mereka bertambah.

Dari keempat pihak yang memberikan sanksi, Uni Eropa yang lebih dulu maju. Mereka menghukum empat pejabat Pemerintah Cina dan satu entitas. Dua di antaranya adalah Chen Mingguo selaku Direktur Keamanan Publik Xinjiang serta pejabat senior bernama Wang JungZheng.

Dengan sanksi yang ada, keempat pejabat tak boleh berkunjung ke Eropa ataupun melakukan aktivitas finansial di sana, tak terkecuali mengakses asetnya. Tak lama Inggris, Amerika, dan Kanada menyusul dengan sanksi serupa.

"Chen Mingguo telah menahan dan memperlakuan Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya secara semena-mena, termasuk mencabut kebebasan mereka untuk berkeyakinan dan beragam."

"Bukti-bukti terkait penyiksaan begitu banyak, termasuk citra satelit, keterangan saksi mata, serta dokumen Pemerintah Cina," ujar pernyataan bersama mereka, mendesak Cina segara mengakhiri praktik penyiksaan terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.

Cina membantah tuduhan-tuduhan yang ada dan menyayangkan pemberian sanksi oleh Amerika, Uni Eropa, Kanada, dan Inggris. Setelah itu, mereka membalasnya dengan memberikan hukuman serupa kepada anggota parlemen, diplomat, institute, keluarga, dan bisnis asal Eropa.

Baca juga: Parlemen Australia Bahas Pelanggaran HAM Cina Pada Uighur

ISTMAN MP| CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

10 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

11 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

11 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

12 jam lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

15 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

16 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya