Negara-negara Eropa Lanjutkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Jumat, 19 Maret 2021 08:30 WIB

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman, Prancis, Belanda, dan negara-negara Eropa lain mengumumkan pada Kamis akan melanjutkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca, setelah badan obat-obatan Inggris dan Uni Eropa menyimpulkan vaksin AstraZeneca aman.

Pengawas obat-obatan UE, European Medicines Agency (EMA), mengatakan pada Kamis bahwa mereka masih yakin manfaat vaksin Covid-19 dari AstraZeneca lebih besar daripada risikonya, setelah penyelidikan terhadap kasus pembekuan darah usai disuntik AstraZeneca, yang kemudian mendorong belasan negara menangguhkan penggunaannya.

Sebagian besar negara mengatakan mereka menunggu lampu hijau EMA sebelum melanjutkan peluncuran, tetapi muncul kekhawatiran tentang dampak penangguhan vaksin di seluruh benua Eropa.

Kesimpulan dari European Medicines Agency (EMA) setelah penyelidikan terhadap 30 kasus kelainan darah yang tidak biasa adalah manfaat vaksin dalam melindungi orang dari kematian atau rawat inap terkait virus corona lebih besar daripada kemungkinan risikonya, meskipun dikatakan ada kaitan antara pembekuan darah di otak dan suntikan vaksin tidak bisa dikesampingkan secara definitif.

"Ini adalah vaksin yang aman dan efektif," kata direktur EMA Emer Cooke mengatakan dalam sebuah pengarahan, dikutip dari Reuters, 19 Maret 2021.

Advertising
Advertising

"Jika saya masuk daftar penerima AstraZeneca, saya siap divaksinasi besok," ujar Cooke.

"AstraZeneca menunjukkan bahwa setidaknya memiliki 60% tingkat kemanjuran dalam uji klinis dan pencegahan penyakit virus corona, dan sebenarnya bukti dunia nyata menunjukkan bahwa keefektifan bisa lebih tinggi dari itu."

Seorang perawat mengisi jarum suntik dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca di pusat perawatan kesehatan di Seoul pada 26 Februari 2021, ketika Korea Selatan memulai program vaksinasi virus corona. [Jung Yeon-je / Pool melalui REUTERS]

Beberapa jam setelah pernyataan EMA, Jerman mengatakan akan melanjutkan pemberian vaksin AstraZeneca mulai Jumat pagi. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan menangguhkan vaksin karena kehati-hatian adalah tindakan yang tepat "sampai pengelompokan jenis trombosis yang sangat langka ini diperiksa."

Prancis juga mengatakan akan melanjutkan penggunaan vaksin, dengan Perdana Menteri Jean Castex mengatakan dia akan menerima suntikan AstraZeneca pada Jumat sore.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan Italia akan melakukan hal yang sama, dan prioritas pemerintahnya tetap, yakni untuk memvaksinasi sebanyak mungkin orang dengan waktu secepat mungkin.

Baca juga: WHO Rekomendasikan Vaksinasi Covid-19 dengan AstraZeneca Dilanjutkan

Spanyol mengatakan sedang mengevaluasi kemungkinan dimulainya kembali, sementara Siprus, Latvia dan Lithuania mengatakan mereka akan memulai kembali pemberian vaksin AstraZeneca. Belanda juga akan melanjutkan vaksinasi dengan AstraZeneca, CNN melaporkan.

Banyak pemerintah mengatakan keputusan untuk menghentikan vaksinasi adalah karena kehati-hatian. Tetapi para ahli telah memperingatkan campur tangan politik dapat merusak kepercayaan publik terhadap vaksinasi karena pemerintah berjuang untuk menjinakkan varian virus Covid-19 yang lebih menular.

"Kami percaya bahwa, setelah keputusan hati-hati dari regulator, vaksinasi dapat dilanjutkan kembali di seluruh Eropa," kata Direktur Medis AstraZeneca Ann Taylor.

REUTERS | CNN

Berita terkait

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

2 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

3 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

3 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

9 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

10 hari lalu

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.

Baca Selengkapnya

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

13 hari lalu

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

13 hari lalu

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.

Baca Selengkapnya

Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

14 hari lalu

Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

WhatsApp menyatakan perubahan untuk menyeragamkan syarat usia pengguna di kawasan lain. Bagaimana dengan kepentingan perlindungan anak-anak?

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

16 hari lalu

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez akan melaksanakan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan terhadap pengakuan negara Palestina

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

20 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya