Kementerian Pendidikan Afganistan Tolak Larangan Menyanyi Siswi

Selasa, 16 Maret 2021 19:00 WIB

Siswa perempuan Afganistan Kelas 11 menghadiri kelas di SMA Zarghona di Kabul, Afganistan, 15 Agustus 2015. [REUTERS / Omar Sobhani]

TEMPO.CO, Jakarta - Larangan menyanyi untuk siswi Afganistan pekan lalu menarik protes di kalangan perempuan Afganistan, dengan mengunggah video diri mereka bernyanyi di media sosial.

Kementerian pendidikan Afganistan melarang perempuan berusia 12 tahun ke atas menyanyi di depan publik, termasuk paduan suara siswi sekolah yang biasanya tampil rutin dalam acara resmi Afganistan.

Perintah tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa pejabat pendidikan melakukan Talibanisasi di Afganistan, menandai kembalinya era ketika kelompok bersenjata Taliban melarang partisipasi perempuan di hampir semua bagian aktivitas publik.

Para pengguna media sosial menggunakan tagar #IAmMySong untuk memprotes larangan bernyanyi.

"Di Afganistan hari ini, Kementerian Pendidikan mencekik suara gadis-gadis kecil kami dengan melarang mereka menyanyi," cuit Shamila Kohestani di Twitter, mantan kapten tim nasional sepak bola perempuan Afganistan, dikutip dari Al Jazeera, 16 Maret 2021.

Advertising
Advertising

"Mereka benar-benar mengajari gadis-gadis bahwa mereka tidak memiliki suara. #IAmMySong."

"Saya merasa Taliban kembali lagi," kata pengguna Facebook Tayeb Safa.

Baca juga: Afghanistan Larang Siswi Berusia di Atas 12 Tahun Menyanyi di Acara Publik

Pada Senin Kementerian Pendidikan Afganistan pada Senin mencabut dekrit larangan bernyanyi, membalikkan keputusan sebelumnya, setelah kritik tajam di dalam dan luar negeri.

"Surat yang dikeluarkan baru-baru ini oleh departemen pendidikan kota Kabul tidak mencerminkan sikap dan kebijakan resmi Kementerian Pendidikan," Najiba Aryan, juru bicara kementerian, dikutip dari Arab News.

"Kementerian Pendidikan sedang mengkaji masalah tersebut, akan membagikan temuannya dan jika perlu, juga akan mengambil tindakan disipliner," katanya.

Keputusan larangan menyanyi terungkap setelah pada 10 Maret ketika bocoran surat dari Ahmad Zamir Kawara, direktur pendidikan Kabul, yang meminta semua sekolah negeri dan swasta Afganistan untuk melarang siswi sekolah berusia 12 tahun ke atas tampil di paduan suara musik dalam upacara dan program publik apa pun.

AL JAZEERA | ARAB NEWS

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

12 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

13 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

19 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

24 hari lalu

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

Untuk mendorong sekolah menerapkan kurikulum merdeka, Kemendikbudristek membuat sejumlah program.

Baca Selengkapnya

Seniman Ingin Dana Abadi Kebudayaan Dipertahankan

57 hari lalu

Seniman Ingin Dana Abadi Kebudayaan Dipertahankan

Muncul selentingan pemerintah yang baru berniat memindahkan Dana Abadi Kebudayaan untuk urusan lainnya.

Baca Selengkapnya

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

57 hari lalu

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

58 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya