Korea Utara Minta Amerika Jangan Cari Masalah Jika Ingin Berdamai

Selasa, 16 Maret 2021 10:50 WIB

Kim Yo Jong (kiri) mengendarai kuda bersama Kim Jong Un di Gunung Paektu, Korea Utara. Setelah isu Kim Jong Un sakit parah, nama Kim Yo Jong muncul sebagai calon penggantinya. KCNA via Reuters

TEMPO.CO, - Saudari Kim Jong Un, Kim Yo Jong, memperingatkan Amerika Serikat agar jangan membuat masalah jika ingin berdamai dengan Korea Utara. Hal ini ia sampaikan menanggapi latihan militer bersama AS dan Korea Selatan yang sedang berlangsung.

"Jika ia ingin tidur dengan damai selama empat tahun mendatang, lebih baik jangan menyebabkan bau pada langkah pertama," kata Kim Yo Jong dikutip dari Reuters, Selasa, 16 Maret 2021.

Seperti diketahui langkah Amerika Serikat menjalin hubungan dengan Korea Utara seperti bertepuk sebelah tangan. Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Korea Utara sejauh ini menolak permintaan dari pemerintahan Presiden Joe Biden untuk berdialog.

Advertising
Advertising

Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa para pejabat AS telah menghubungi Korea Utara melalui sejumlah saluran sejak Biden menjabat hampir dua bulan lalu. “Tujuan kami adalah mengurangi risiko eskalasi. Tapi sampai saat ini belum ada tanggapan," katanya.

Dia tidak merinci jenis eskalasi apa yang dikhawatirkan Amerika Serikat. Diketahui Korea Utara melakukan enam uji coba nuklir antara 2006 dan 2017.

Psaki mengatakan, pemerintah sedang berkonsultasi dengan para mantan pejabat yang pernah terlibat dalam kebijakan Korea Utara dari pemerintahan sebelumnya sambil juga mencari masukan dari sekutu Jepang dan Korea Selatan.

"Ini menyusul lebih dari setahun tanpa dialog aktif dengan Korea Utara meskipun AS telah melakukan berbagai upaya untuk terlibat. Anda semua dapat mengantisipasi bahwa akan ada perluasan berkelanjutan dari keterlibatan dengan mitra dan sekutu di kawasan itu," katanya.

Seorang pejabat senior Amerika Serikat mengatakan kepada Reuters pada hari Sabtu bahwa telah ada upaya untuk menjangkau pemerintah Korea Utara melalui beberapa saluran mulai pertengahan Februari.

Baca juga: Korea Utara Belum Menanggapi Kontak Diplomatik dari Pemerintahan Joe Biden

Sumber: REUTERS

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

11 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

16 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

16 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

17 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

20 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

22 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

23 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya