TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Amerika Serikat pada Rabu, 10 Maret 2021, akhirnya memberikan persetujuan untuk menggelontorkan paket dana bantuan kepada maskapai-maskapai di Amerika Serikat. Uang bantuan itu bagian dari RUU bantuan Covid-19 untuk mendukung sektor-sektor yang terpukul akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2019.

Lewat program bantuan yang setidaknya berlangsung selama enam bulan, diharapkan bisa membantu ribuan pekerja di sektor penerbangan Amerika Serikat agar tetap mendapatkan gaji sampai 30 September 2021.

Baca juga: Idaho Beri Penduduk Rp 21 Juta Agar Mau Bekerja Usai Lockdown

Ilustrasi pesawat komersil parkir di bandara. REUTERS/Ivan Alvarado

Uang bantuan untuk maskapai-maskapai di Amerika Serikat ini, bukan yang pertama di kucurkan. Ini adalah uang bantuan yang ketiga sejak Maret 2019 demi mendukung sektor penerbangan yang terseok-seok.

Pada 2020, penumpang yang melakukan perjalanan lewat udara anjlok sampai 60 persen atau terendah sejak 1984 atau berkurang lebih dari 550 juta penumpang. Maskapai-maskapai di Amerika Serikat masih secara kolektif ‘membakar uang’ sekitar USD.150 juta per hari dan kekurangan pendanaan masih akan terus berlanjut kemungkinan sepanjang tahun in karena jumlah penumpang masih sangat sedikit.

“Perpanjangan dana bantuan ini sangat penting bagi karyawan kami dan mempersiapkan kami membantu negara ini menghadapi krisis,” demikian keterangan maskapai Airlines for America.

Sepanjang Februari 2021, Airlines for America mendapatkan keuntungan sekitar 16 persen menyusul tren penerbangan domestik yang memperlihatkan kenaikan menyusul dimulainya imunisasi vaksin virus corona.

Badan Keamanan Transportasi Amerika Serikat melakukan pemindaian lebih dari 1 juta penumpang dalam 5 -10 hari terakhir pada Maret 2021. Analis berharap jumlah penumpang yang melakukan perjalanan dengan pesawat terbang akan meningkat pada musim semi nanti.

Sumber: Reuters