CDC Longgarkan Kewajiban Memakai Masker untuk Penerima Vaksin COVID-19

Selasa, 9 Maret 2021 07:00 WIB

Sandra Lindsay, seorang perawat dari Long Island Jewish Medical Center saat diberikan vaksin Covid-19 Pfizer oleh Dr. Michelle Chester di New Hyde Park, New York, 14 Desember 2020. Suntikan pertama vaksinasi Covid-19 massal Amerika Serikat akan diberikan pada Senin pagi setelah Pfizer Inc dan mitranya memulai pengiriman vaksin Covid-19 ke seluruh negara bagian. Mark Lennihan/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika, CDC, memberikan kelonggaran kepada warga yang telah menerima vaksin COVID-19 secara 'penuh'. Dikutip dari Al Jazeera, CDC memperbolehkan warga yang telah divaksin untuk melepas masker dan berkumpul dengan sesama orang yang juga telah menerima vaksin COVID-19 secara penuh.

"Kami tahu banyak orang yang ingin segera divaksin agar mereka bisa kembali berkumpul dan melakukan kegiiatan bersama orang-orang yang mereka sayangi," ujar Direktur CDC, Rochelle Walensky, Senin, 8 Maret 2021.

Meski memperbolehkan warga yang telah divaksin penuh untuk berkumpul dan melepas masker, Walenseky menegaskan bahwa masih ada beberapa protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Total, ada tiga protokol baru yang berkaitan dengan kegiatan pasca vaksinasi COVID-19.

Protokol pertama, mereka yang telah menerima vaksin COVID-19 secara penuh boleh melepas masker, berkumpul, dan melanggar jarak sosial selama dilakukan di area indoor. Selanjutnya, mereka yang telah menerima vaksin COVID-19 secara penuh boleh melepas masker dan berkumpul dengan mereka yang belum divaksin selama berasal dari satu keluarga dan mereka bergejala rendah.

Protokol terakhir, mereka yang telah menerima vaksin COVID-19 secara penuh wajib menjalani testing lagi apabila mulai mengalami gejala COVID-19 lagi. Hal itu mengingat efektivitas vaksin COVID-19 pada gejala-gejala tertentu berbeda.

"Sebagai contoh, nenek yang sudah menerima dua dosis vaksin COVID-19 berhak menemui anak dan cucunya tanpa mengenakan masker ataupun menjaga jarak sosial. Catatannya, selama anggota keluarga tersebut tidak menerima gejala parah COVID-19," ujar panduan CDC.

Mengacu pada protokol baru nomor dua, maka masker dan jarak sosial tetap diterapkan untuk kegiatan di luar ruangan. Selain itu, juga diterapkan jika penerima vaksin COVID-19 berhadapan dengan banyak orang yang belum divaksin dan berasal dari berbagai keluarga.

Walensky menambahkan, mereka yang telah menerima vaksin COVID-19 secara penuh adalah mereka yang sudah divaksin dua kali dan menjalani dua pekan tanpa gejala atau efek samping apapun. Khusus untuk penerima vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, cukup satu kali disuntik saja.

Per berita ini ditulis, angka vaksinasi COVID-19 harian Amerika terus naik. Dari di bawah 2 juta pada akhir pekan lalu, sekarang angkanya sudah menyentuh 2,16 juta suntikan per hari. Angka tersebut jauh melebihi target yang dipasang Presiden Amerika Joe Biden untuk mencapai Herd Immunity tahun ini.

Lebih detilnya, Amerika sudah menyuntikkan kurang lebih 90 juta dosis vaksin COVID-19 dari 116 juta dosis yang didistribusikan. Adapun mereka yang sudah menerima vaksinasi COVID-19 secara penuh baru 9,2 persen dari total warga Amerika.

Sebelumnya, negara bagian Texas lebih dulu melonggarkan pembatasan sosial dan memperbolehkan warganya melepas masker. Namun, hal itu tidak diikuti protokol kesehatan pasca menerima vaksin COVID-19.

Baca juga: Amerika Targetkan Vaksinasi COVID-19 ke Remaja di Bulan September

ISTMAN MP | AL JAZEERA


Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

10 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

10 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya