TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan berjalannya vaksinasi COVID-19 untuk orang dewasa dan lansia, Pemerintah Amerika mulai menyusun rencana vaksinasi untuk kelompok usia berikutnya. Dikutip dari Channel News Asia, Pemerintah Amerika telah menargetkan vaksinasi COVID-19 untuk remaja pada bulan September nanti, ketika musim gugur.
Setelah kelompok usia remaja tertangani, vaksinasi COVID-19 tahap selanjutnya baru menyasar kelompok anak-anak yang relatif tak terdampak. Untuk kelompok tersebut, Pemerintah Amerika menargetkan vaksinasi awal 2022. Melihat perkembangan vaksinasi sejauh ini, Pemerintah Amerika optimistis target bisa tercapai.
"Vaksinasi COVID-19 mengarah ke jalan yang tepat sejauh ini. Kita hanya perlu bertahan sedikit lagi. Kami ingin memastikan angka kematian akibat COVID-19 benar-benar rendah dulu baru kemudian melakukan pelonggaran," ujar kepala penasihat medis Pemerintah Amerika, Antony Fauci, Ahad, 7 Maret 2021.
Apabila melihat tren vaksinasi di Amerika sejauh ini, angka vaksinasi COVID-19 per hari memang terus naik. Per 6 Maret 2021, angka vaksinasi COVID-19 di Amerika sudah menyentuh 2,1 juta suntikan per hari. Angka tersebut lebih tinggi 600 ribu dibanding target yang ditetapkan Presiden Amerika Joe Biden, 1,5 juta suntikan per hari.
Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases terlihat dalam gambar yang diambil dari sambungan video ketika dia bersaksi dari rumahnya selama sidang Komite Senat AS untuk Kesehatan, Pendidikan, Perburuhan, untuk dengar pendapat tentang respons virus corona di Washington, AS, 12 Mei 2020. [Komite / Handout Komite Kesehatan, Pendidikan, Perburuhan, dan Pensiun Senat via REUTERS]
Baca Juga:
Angka vaksinasi yang terus naik tersebut tidak lepas dari stok vaksin COVID-19 di Amerika yang konsisten bertambah. Menurut data dari New York Times, sudah ada 116 juta vaksin COVID-19 yang berhasil didistribusikan. Dari angka tersebut, sebanyak 87 juta dosis di antaranya telah disuntikkan. Target Joe Biden, April nanti sudah ada 100 juta warga Amerika yang menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.
Stoik vaksin yang banyak tidak lepas dari penerapan kebijakan Defense Production Act oleh Joe Biden. Lewat kebijakan itu, Joe Biden bisa meminta produsen vaksin untuk mengutamakan suplai sebagai Amerika. Sebagai gantinya, Amerika akan membantu proses produksi, termasuk penyediaan bahan baku.
Capaian-capaian tersebut, menurut Fauci, membuat Pemerintah Amerika cukup pede dengan kampanye vaksinasinya. Dan, menurut ia, target vaksinasi COVID-19 untuk remaja di bulan September masih masuk akal selama vaksinasi terus berjalan, stok tidak terganggu, dan warga tetap patuh terhadap protokol kesehatan.
"Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) dalam beberapa hari ke depan akan melonggarkan pembatasan sosial untuk mereka yang sudah divaksin. Namun, sebagian besar protokol kesehatan akan tetap berlaku untuk melindungi 80 persen warga Amerika yang belum divaksin," ujar Fauci.
Per berita ini ditulis, ancaman terbaru vaksinasi COVID-19 di Amerika adalah varian baru virus yang mulai menyebar. Salah satunya di New York.
Baca juga: Bisa Vaksinasi COVID-19 Hampir 2 Juta Orang per Hari, Ini Strategi Amerika
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA