Kepolisian: Ada Potensi Pembajakan US Capitol Kamis Ini

Kamis, 4 Maret 2021 12:15 WIB

Pekerja memasang pagar besi di sekeliling gedung Capitol pasca kerusuhan, di Washington, AS, 7 Januari 2021. Penjagaan ketat diberlakukan di kawasan gedung Capitol pasca kerusuhan oleh pendukung Donald Trump untuk menghalangi sertifikasi kemenangan Joe Biden sebagai Presiden AS. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung US Capitol kembali terancam. Kepolisian US Capitol mengaku telah menerima laporan intelijen yang menyatakan sebuah kelompok milisi akan membajak gedung terkait Kamis ini.

"Kamis sadar dan telah mempersiapkan diri untuk merespon segala potensi ancaman terhadap kompleks US Capitol ataupun anggota Kongres Amerika di dalamnya," ujar Kepolisian US Capitol dalam keterangan persnya, Rabu waktu Amerika, 3 Maret 2021.

Merespon laporan intelijen itu, kepolisian mengaku telah meningkatkan penjagaan di sekitar gedung US Capitol. Hal itu mulai dari memperkuat struktur pagar pembatas hingga menambah personil yang berjaga. Mereka tidak ingin event kerusuhan US Capitol pada Januari lalu terulang.

Menurut laporan Al Jazeera, laporan intelijen terkait sudah sampai ke tengan anggota Parlemen serta Senat Amerika. Adapun keduanya mengambil respon yang berbeda atas potensi ancaman yang ada.

Parlemen Amerika memutuskan untuk menunda dulu kegiatannya Kamis ini hingga waktu yang belum ditentukan. Sementara itu, Senat Amerika memilih untuk tetap melanjutkan agenda kegiatannya terlepas ancaman yang ada.

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton


Jika upaya pembajakan itu benar terjadi, hal itu sejalan dengan teori konspirasi yang disebar kelompok QAnon beberapa hari terakhir. Kelompok ekstrim kanan itu mempercayai teori imajinatif bahwa mantan Presiden Donald Trump telah dipilih untuk memerangi kelompok liberal yang sejatinya adalah iblis atau alien.

Teori itu menyatakan 4 Maret adalah inagurasi Presiden Amerika sesungguhnya yang dalam keyakinan QAnon adalah Donald Trump. Donald Trump, belum lama ini, mensinyalkan niatnya kembali nyapres, namun untuk 2024.

Gedung US Capitol menjadi sorotan sepanjang Januari-Februari lalu karena insiden kerusuhan pada 6 Januari 2021. Donald Trump memprovokasi pendukungnya untuk "menyerang" US Capitol dan menghentikan pengesahan hasil Pilpres Amerika yang memenangkan Joe Biden. Dalam kerusuhan tersebut, 6 orang tewas.

Di bulan Februari, Donald Trump disidangkan atas perkara itu. Parlemen Amerika berniat memakzulkannya atas tuduhan mengancam keselamatan konstitusi Amerika. Namun, Donald Trump gagal dimakzulkan karena kurangnya dukungan saat voting di Senat Amerika.

Baca juga: Donald Trump Isyaratkan Maju Pilpres AS 2024 di Forum Konservatif Republik

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

2 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

2 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

4 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

4 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

4 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya