Bisa Vaksinasi COVID-19 Hampir 2 Juta Orang per Hari, Ini Strategi Amerika

Rabu, 3 Maret 2021 17:15 WIB

Sandra Lindsay, seorang perawat dari Long Island Jewish Medical Center saat diberikan vaksin Covid-19 Pfizer oleh Dr. Michelle Chester di New Hyde Park, New York, 14 Desember 2020. Suntikan pertama vaksinasi Covid-19 massal Amerika Serikat akan diberikan pada Senin pagi setelah Pfizer Inc dan mitranya memulai pengiriman vaksin Covid-19 ke seluruh negara bagian. Mark Lennihan/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Di bawah administrasi Presiden Joe Biden, Amerika terus menggenjot kampanye vaksinasi COVID-19nya. Per berita ini ditulis, rata-rata vaksinasi COVID-19 per hari di Amerika sudah mencapai 1,94 juta suntikan atau jauh lebih banyak dibanding target yang ditetapkan Joe Biden.

Ketika Joe Biden dilantik pada 20 Januari lalu, ia memasang target rendah, 1 juta per hari. Belakangan, ia menaikkannya ke angka 1,5 juta per hari dan itu pun masih dianggap berbagai pakar kurang ambisius. Menurut mereka, Joe Biden perlu memasang target 2-3 juta vaksinasi COVID-19 per hari agar herd immunity cepat dicapai. Sekarang, dengan rata-rata 1,94 juta suntikan per hari, target 2-3 juta per hari tak muluk.

"Saya berharap Amerika sudah normal kembali di periode yang sama tahun depan. Namun, ini tergantung juga pada masyarakat, apakah akan bersikap pintar dan sadar bahwa bencana masih mungkin terjadi," ujar Joe Biden, dikutip dari Reuters, Rabu, 3 Maret 2021.

Naiknya kapasitas vaksinasi COVID-19 di Amerika tak lepas dari konsistennya suplai vaksin di sana. Pfizer dan Moderna memberikan suplai vaksin COVID-19 ke Amerika tanpa henti, memungkinkannya untuk terus menggenjot kampanye vaksinasi dari waktu ke waktu.

Petugas medis menunjukan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech COVID-19. Badan Obat Norwegia (NMA) mengatakan hasil otopsi terhadap 13 jenazah menunjukkan bahwa efek samping umum vaksin covid-19 REUTERS/Andreas Gebert

Dikutip dari New York Times, Rabu, 3 Maret 2021, Amerika sudah menerima kurang lebih 102,3 juta dosis vaksin COVID-19 dari Pfizer dan Moderna. Dari angka tersebut, sebanyak 78,6 juta di antaranya, atau setara 77 persen, sudah disuntikkan kepada warga Amerika.

Angka tersebut berpotensi naik lagi. Dalam waktu dekat, Amerika akan mulai menggunakan vaksin COVID-19 'satu dosis' dari Johnson & Johnson. Hasil uji mengatakan vaksin tersebut tergolong efektif. Jika terealisasi, makin banyak lagi jumlah vaksin ataupun vaksinasi COVID-19 di Amerika.

Pendahulu Joe Biden, Donald Trump, sedikit banyak berjasa atas banyaknya vaksin COVID-19 di Negeri Paman Sam. Walau Joe Biden mengkritiknya tidak memiliki rencana distribusi vaksin yang jelas, Donald Trump mengamankan vaksin dalam jumlah besar untuk Amerika lewat Operation Warp Speed.

Pada Desember lalu, Donald Trump bahkan meneken perintah eksekutif yang pada intinya memastikan semua stok vaksin yang dimiliki Amerika khusus untuk warganya saja. Jika semua warga Amerika belum tervaksin, maka stok yang ada tidak boleh disumbangkan ke negara lain. WHO mengecam kebijakan semacam itu, namun Amerika tetap lanjut dengan rencananya.

Presiden AS Donald Trump melambai ketika dia tiba di Bandara Internasional Palm Beach di West Palm Beach, Florida, AS, 20 Januari 2021. [REUTERS / Carlos Barria]

Joe Biden menyadari bahwa vaksin yang banyak tanpa rencana vaksinasi yang matang akan percuma. Tak lama setelah dilantik, ia langsung membuat inisiatif untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 di Amerika. Salah satunya, memerintahkan Militer Amerika menerjunkan 1000 personilnya untuk membantu proses vaksinasi COVID-19.

Selain itu, Joe Biden menggunakan skema Defense Production Act untuk memastikan Amerika selalu mendapat prioritas dalam pemesanan vaksin COVID-19. Sebagai gantinya, Amerika akan membantu segala hal yang dibutuhkan produsen untuk menggenjot produksinya menjadi 7 hari per pekan, 24 jam per hari. Tak heran, suplai vaksin COVID-19 ke Amerika nyaris tidak berhenti.

"Kami menyakini skema ini akan melipatgandakan produksi kami sehingga kami bisa mensuplai vaksin COVID-19 ke Amerika lebih dari komitmen yang kami buat," ujar Johnson and Johnson dalam keterangan persnya.

Jika semua berjalan lancar, ditambah dengan kehadiran vaksin COVID-19 baru, angka vaksinasi COVID-19 per hari di Amerika bisa terus naik. Dengan kondisi sekarang saja, menurut laporan VOX, Amerika sudah bisa mencapai herd immunity di bulan Oktober.

Jika Joe Biden bisa menggenjot vaksinasi COVID-19 hingga ke titik 3 juta per hari, maka herd immunity bisa dicapai pada periode Juli-Agustus. Namun, seperti pernyataan Joe Biden tadi, ketertiban rakyat Amerika dan kesiapan produsen juga menjadi faktor.

Baca juga: Texas Longgarkan Pembatasan Sosial COVID-19, Akhiri Kewajiban Masker

ISTMAN MP | REUTERS | VOX | POLITICO | NEW YORK TIMES

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

8 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

3 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

4 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya