Amerika Beri Sanksi Rusia Atas Kasus Upaya Pembunuhan Alexei Navalny

Rabu, 3 Maret 2021 09:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Rusia sebagai hukuman atas percobaan pembunuhan aktivis anti-korupsi Alexei Navalny. Hal ini sekaligus menjadi sikap tegas pertama Presiden Amerika Joe Biden terhadap administrasi Presiden Vladimir Putin.

Dikutip dari situs Channel News Asia, sanksi dari Amerika menyasar tujuh pejabat senior Rusia dan 14 entitas atau organisasi. Salah satu di antaranya adalah Kepala Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) yang disebut-sebut memiliki peran integral dalam percobaan pembunuhan Navalny. Ia bernama Alexander Bortnikov.

"Komuntas Intelijen Amerika telah melakukan investigasi secara matang untuk bisa menyakini pejabat FSB menggunakan racun syaraf terhadap kepala oposisi Alexei Navalny," ujar Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki, Selasa waktu Amerika, 2 Maret 2021.

Selain Kepala Bortnikov, mereka yang juga terkena sanksi Amerika adalah Kepala Direktorat Kebijakan Domestik Kremlin Andrei Yarin, Deputi Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchko, Pejabat Kementerian Pertahanan Pavel Popov, mantan PM Sergei Kiriyenko, Kepala Staff Kepresidenan Alexander Kalashinikov, dan Jaksa Agung Igor Krasnov.

Dengan adanya sanksi, ketujuh pejabat tersebut tak bisa lagi mengakses aset mereka di Amerika karena telah dibekukan. Selain itu, mereka juga tidak bisa lagi berkomunikasi dengan warga Amerika. Menurut laporan Channel News Asia, jika ada warga Amerika yang mencoba betransaksi dengan target sanksi, maka ia akan dikenai hukuman juga.

Per berita ini ditulis, belum diketahui apakah Bortnikov cs memiliki aset atau bisnis di Amerika. Jika tidak ada, maka pemberian sanksi tersebut menjadi tak lebih dari langkah simbolik Joe Biden terhadap Vladimir Putin.

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden selama pertemuan mereka di Moskow 10 Maret 2011. [REUTERS / Alexander Natruskin]


Sementara itu, untuk sanksi terhadap 14 entitas, mayoritas adalah afiliasi dari produsen zat biologis dan kimia di Rusia. Mereka terdiri atas sembilan perusahaan di Rusia, tiga di Jerman, satu di Swiss, dan satu lembaga riset Rusia.

Dari sekian banyak sanksi yang diberikan, Presiden Vladimir Putin kembali lolos dari sanksi. Jen Psaki berkata, ada alasan jelas kenapa Joe Biden memilih untuk tidak ikut menghukum Vladimir Putin.

"Keputusan itu diambil untuk tetap bisa menjaga komunikasi ke depannya," ujar Psaki menegaskan.

Diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny saat ini berstatus terpidana atas kasus pelanggaran penangguhan hukuman. Di pengadilan tingkat pertama, majelis hakim memvonisnya 3,5 tahun penjara. Navalny kemudian mengajukan banding yang sayangnya gagal walaupun lama hukumannya dipangkas menjadi enam pekan saja.

Pemidanaan Navalny dianggap berbagai pihak sebagai upaya Pemerintah Rusia untuk membungkamnya. Selama ini, Navalny memang tidak pernah menutupi niatannya untuk membongkar korupsi rezim Presiden Rusia Vladimir Putin dan kemudian mencalonkan diri sebagai pemimpin yang baru.

Hal itu membuat rezim Vladimir Putin memandang Alexei Navalny sebagai sosok berbahaya. Tahun lalu, sebuah operasi pembunuhan dilancarkan kepadanya yang diduga kuat atas permintaan Putin. Untuk membunuh Navalny tanpa jejak, tim eksekutor menggunakan racun syaraf Novichok. Beruntung, Navalny berhasil bertahan hidup walau kemudian ditangkap oleh aparat.

Baca juga: Uni Eropa Beri Sanksi Baru Kepada Rusia Terkait Alexei Navalny

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

6 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

23 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya