Dua Warga Myanmar Dilaporkan Tewas Saat Polisi Bubarkan Demonstrasi

Minggu, 28 Februari 2021 15:33 WIB

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan dan memberi salam tiga jari selama unjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 27 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, - Unjuk rasa menentang kudeta Myanmar kembali memakan korban. Dua orang dilaporkan tewas saat polisi membubarkan demonstrasi hari ini, Ahad, 28 Februari 2021.

Polisi di Myanmar dilaporkan menembak, melemparkan granat setrum dan gas air mata ke arah para demonstran di kota utama Yangon dan kota selatan Dawei.

Kelompok media Myanmar Now memposting video dari seorang pria terluka tergeletak di jalan dekat persimpangan Hledan Center di Yangon, dan mengatakan dia telah "ditembak di daerah dadanya oleh dengan sesuatu yang seperti peluru tajam", seperti dikutip dari Aljazeera.

Advertising
Advertising

Seorang pria yang menyaksikan penembakan itu mengatakan kepada Majalah Frontier bahwa polisi melepaskan tembakan langsung ke pengunjuk rasa yang berlindung di sebuah terminal bus."Satu orang tewas dan lainnya terluka," kata saksi itu.

Seorang dokter di rumah sakit tempat korban dibawa mengonfirmasi kematiannya kepada kantor berita Reuters.

Sementara itu, di Dawei selatan, outlet media Dawei Watch mengatakan polisi menembak dan membunuh seorang pengunjuk rasa serta melukai puluhan lainnya.

Unjuk rasa ini berlangsung setelah televisi pemerintah mengumumkan jika duta besar Myanmar untuk PBB, Kyaw Moe Tun, dipecat karena dianggap mengkhianati negara itu. Moe Tun sebelumnya mendesak PBB untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk menghentikan kudeta militer dan membebaskan pemimpin terpilih, Aung San Suu Kyi.

Kudeta militer dan penangkapan para pemimpin sipil menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan baru. Selama tiga pekan terakhir ribuan orang setiap hari turun ke jalan menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi dan pemulihan pemerintahan sipil.

BACA JUGA: Dipecat Junta Militer, Dubes Myanmar untuk PBB Bakal Terus Melawan Kudeta

Sumber: ALJAZEERA

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

3 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

5 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

8 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

9 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya