Bukan Pujian, Perawat di Portugal Minta Kenaikan Gaji
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Rabu, 24 Februari 2021 19:30 WIB
TEMPO.CO, - Pandemi virus corona membuat kehadiran tenaga medis amat diperlukan. Namun jerih payah mereka saat menangani pasien Covid-19 kadang tidak mendapatkan apresiasi lebih. Setidaknya hal ini dialami oleh sejumlah perawat di Portugal. Mereka ingin kenaikan gaji sebagai imbalan atas kerja keras mereka selama ini.
Politikus, selebriti, dan orang-orang di seluruh Portugal memang memuji petugas kesehatan garis depan. Namun hal ini dirasa tidak cukup bagi Ines Lopes, perawat RS Sao Jose. Pasalnya para tenaga medis masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan karena gaji yang rendah dan kurangnya kesempatan untuk naik jabatan.
"Mereka (politikus) mengatakan kami adalah yang terbaik di dunia tetapi kemudian tidak ada kenaikan gaji," kata Lopes, 30 tahun, dikutip dari Reuters, Rabu, 24 Februari 2021.
“Tepuk tangan dan berterima kasih kepada kami tidak akan menyelesaikan apa pun,” katanya seraya menambahkan banyak perawat melakukan pekerjaan sampingan untuk menafkahi keluarga mereka.
Meski bekerja tanpa henti di ruangan yang penuh dengan pasien Covid-19, Lopes dan koleganya tetap berusaha profesional membantu pasien. "Kami kewalahan, kami tidak percaya," ucap dia.
Ada hampir 45.500 perawat di layanan kesehatan nasional (SNS) yang dibagi menjadi tiga kategori profesional. Hampir setengahnya, termasuk Lopes, menghasilkan US$ 1.465 atau Rp 20,5 juta (US$ 1 = Rp 14.042) per bulan belum dipotong pajak. Setelah dikurangi pajak, beberapa perawat hanya mendapatkan Rp 16,7 juta, menurut Nurses 'Order.
Bahkan mereka yang telah bekerja selama dua dekade terkadang mendapatkan penghasilan yang sama, kata serikat perawat SEP.
Lopes lulus dari sekolah perawat pada 2012 di tengah krisis ekonomi dan menghabiskan satu tahun untuk mencari pekerjaan. Ketika Portugal membekukan pengembangan karier dan gaji perawat, ribuan rekannya pergi ke luar negeri untuk mencari pendapatan yang lebih baik.
Gaji yang ia terima saat ini tetap sama sejak dia mulai bekerja. Sekarang dia bersiap menghadapi dampak ekonomi dari pandemi, yang lebih sulit dilawan karena kekurangan perawat dan dokter. “Ada banyak pemerintahan, tetapi selalu sama,” kata Lopes. "Semua orang merasa sedih."
Laporan OECD 2019 mengatakan gaji perawat meningkat di sebagian besar negara sejak krisis ekonomi, tetapi turun di negara-negara seperti Portugal dan Spanyol karena pemangkasan gaji sektor publik, dan baru mulai pulih perlahan dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu, sebanyak 1.230 perawat Portugal meminta dokumen Nurses 'Order agar bisa bekerja di luar negeri.
Pada Januari, pemerintah Portugal menyetujui tindakan sementara untuk mendukung layanan kesehatan, termasuk bonus 50 persen untuk pembayaran lembur bagi mereka yang berada di garis depan dan memberi SNS kemungkinan untuk mempekerjakan lebih banyak perawat dan dokter.
Baca juga: Rumah Sakit di Portugal Kewalahan Hadapi Jumlah Pasien Covid-19
Sumber: REUTERS