Uni Eropa Beri Sanksi Baru Kepada Rusia Terkait Alexei Navalny

Selasa, 23 Februari 2021 13:43 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Para menteri luar negeri Uni Eropa akhirnya memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Pemerintah Rusia terkait kasus Alexei Navalny. Dikutip dari kantor berita Reuters, sanksi diberikan kepada empat pejabat senior Rusia yang merupakan orang dekat Presiden Vladimir Putin.

Sanksi tersebut belum disahkan secara resmi. Jika tidak ada halangan, Uni Eropa akan mengesahkannya pada Maret nanti. Saat ini, Prancis, Herman, Polandia, dan negara-negara Balkan tengah mendesak kolega di Uni Eropa untuk bersama-sama mengirim protes ke Putin bahwa debat dan unjuk rasa harus diizinkan di Rusia.

"Hubungan dengan Rusia benar-benar rendah saat ini dan tidak ada kata-kata yang lebih pantas untuk menggambarkannya," ujar Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, Selasa, 23 Februari 2021.

Menurut laporan Reuters, Uni Eropa memberikan sanksi berupa pembukaan aset dan larangan berkunjung ke Eropa. Namun, kepada siapa Uni Eropa menjatuhkan sanksi belum jelas hingga sekarang.

Menurut seorang diplomat Uni Eropa, yang enggan disebutkan namanya, salah satu figur yang menjadi sasaran sanksi adalah Alexander Bastrykin. Bastrykin adalah Kepala Komite Investigasi yang secara langsung menangani kasus-kasus luar biasa di Rusia. Dalam bertugas, dia melapor langsung kepada Putin. Adapun Bastrykin sudah menerima sanksi hak asasi manusia dari Inggris sebelumnya.

Selain Bastrykin, figur lain yang dikabarkan menjadi sasaran sanksi adalah Igor Krasnov, Viktor Zolotov, dan Alexander Kalashinikov. Krasnov adalah Jaksa Agung Rusia. Sementara Zolotov, ia adalah Komandan Garda Nasional Rusia yang sempat berkfrontasi dengan Alexei Navalny di tahun 2018. Adapun Kalashinikov adalah Kepala Penjara Federal, tempat Alexei Navalny ditahan.

Seperti dikatakan sebelumnya, ini bukan sanksi pertama dari Uni Eropa. Sebelumnya, Uni Eropa sudah memberi sanksi kepada enam figur pejabat dan lembaga riset di Rusia yang diyakini terlibat dalam upaya pembunuhan Alexei Navalny.

Alexei Navalny sendiri adalah kritikus pemerintah dan aktivis anti-korupsi. Tahun lalu, ia nyaris tewas karena diracun oleh seseorang, yang diyakini agen Rusia, dengan racun syaraf Novichok. Untungnya, ia selamat karena berhasil dilarikan ke rumah sakit sebelum tewas. Namun, sekembalinya ia ke Rusia dari pengobatan, aparat langsung menangkap Navalny atas tuduhan pelanggaran penundaan hukuman.

Baca juga: Sekutu: Hanya Sanksi Ke Putin yang Bisa Membebaskan Alexei Navalny

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

15 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

3 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya