Indonesia Dorong ASEAN untuk Desak Junta Militer Gelar Pemilu Myanmar yang Adil

Senin, 22 Februari 2021 16:45 WIB

Pengunjuk rasa turun ke jalan saat memprotes aksi kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Kudeta Myanmar dilakukan militer 1 Februari lalu. Militer yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing, menahan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan sejumlah pejabat. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mendorong negara anggota ASEAN untuk menyetujui rencana aksi atas krisis Myanmar yang akan menekan junta militer untuk mengadakan pemilu, termasuk dengan pengawas pemilu untuk memastikan pemilihan digelar adil dan inklusif, kata tiga sumber yang mengetahui langkah tersebut mengatakan kepada Reuters.

Dua pejabat senior, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan solusi diplomatis harus fokus pada pencegahan pertumpahan darah dan membantu militer menghormati komitmennya untuk mengadakan pemilu baru dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang, dikutip dari laporan Reuters, 22 Februari 2021.

Para pengunjuk rasa tidak percaya janji junta untuk menggelar pemilu baru. Massa mengatakan junta harus mengakui hasil pemilihan yang diadakan tahun lalu. Tentara melancarkan kudeta setelah komisi pemilihan umum menolak tuduhan kecurangan pemilu dalam pemilu 8 November.

Junta militer telah berjanji untuk mengadakan pemilu baru, namun belum memberikan jadwal pasti.

Dewan Keamanan PBB, Cina, Uni Eropa dan Amerika Serikat, di antara komunitas internasional lain, telah mendesak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk membantu menengahi krisis Myanmar.

Advertising
Advertising

Kedua pejabat senior RI mengatakan Indonesia juga berencana untuk meminta ASEAN memfasilitasi dialog antara junta militer dan pengunjuk rasa.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Brunei Darussalam, Dato Erywan, pada Rabu, 17 Februari 2021. Kedua Menlu diantaranya membahas soal kondisi politik di Myanmar. Sumber: dokumen Kemlu

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Indonesia menolak mengomentari proposal tersebut, mengatakan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan membuat pengumuman setelah dia menyelesaikan konsultasi dengan menteri luar negeri ASEAN lainnya.

Menlu Retno telah melakukan perjalanan ke seluruh Asia Tenggara untuk menggalang dukungan anggota ASEAN, untuk mengadakan pertemuan khusus tingkat tinggi antara para menteri luar negeri guna membahas krisis Myanmar.

Proposal Indonesia mendapat dukungan kuat dari beberapa negara ASEAN, tetapi upaya diplomatik yang sedang berjalan sangat menantang, kata ketiga sumber tersebut.

Anggota ASEAN beragam, mulai dari Indonesia, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, hingga negara partai tunggal komunis Vietnam dan Laos, kemudian Brunei, negara absolut monarki terakhir di dunia. Myanmar juga menjadi anggota, seperti Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Salah satu pejabat senior mengatakan mengecam kudeta itu perihal mudah tetapi kemajuan konkret bergantung pada pembicaraan dengan militer Myanmar.

"Ini adalah keluarga kami jadi pendekatan kami akan berbeda," kata pejabat itu.

Kedua pejabat senior, dan seorang diplomat regional, mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa negara ASEAN dan negara-negara Indo-Pasifik terlibat dalam pembicaraan "jalur belakang" dengan beberapa tokoh junta, mendesak kompromi dan tidak ada tindakan keras berdarah seperti di masa lalu terhadap perbedaan pendapat.

"Pesan yang ingin kami kirim ke Myanmar adalah kalian menghadapi situasi yang berbeda dengan masa lalu," kata pejabat senior itu.

Baca juga: Retno Marsudi Bertemu Menlu Brunei Darussalam Bahas Myanmar

Tetapi membujuk Myanmar untuk berpartisipasi dalam KTT khusus ASEAN yang diusulkan terbukti sulit, kata dua pejabat senior itu. Awalnya, mereka menolak undangan dari ketua ASEAN Brunei, dengan mengatakan kudeta bisa dibahas pada pertemuan para menteri luar negeri ASEAN yang dijadwalkan pada Agustus.

Juru bicara pemerintah Myanmar dan menteri luar negeri tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Salah satu kemungkinan kompromi adalah mengadakan pertemuan tingkat tinggi di sekretariat ASEAN di Jakarta dan tidak secara eksplisit mengatakan itu tentang Myanmar, kata kedua pejabat itu.

Sangat penting bagi ASEAN untuk bertindak tegas terhadap Myanmar, kata pejabat RI tersebut.

REUTERS

Berita terkait

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

2 jam lalu

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

Ester Nurumi Tri Wardoyo sempat merasa tegang sebelum melakoni laga penentuan di perempat final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

5 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

Di semifinal Piala Uber 2024, tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Korea Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

1 hari lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

1 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

2 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

2 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya