Riset: Vaksin Virus Corona Pfizer Cukup 1 Kali Suntik

Jumat, 19 Februari 2021 16:05 WIB

Vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19. REUTERS/Johanna Geron

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah riset yang dilakukan pada tenaga medis di sebuah rumah sakit di Isreal menemukan vaksin virus corona buatan Pfizer Inc punya efektivitas sampai 85 persen. Temuan ini berpotensi memancing perdebatan apakah masih perlu suntikan dosis kedua menyusul langkah pemerintah yang mencoba menambah suplai vaksin virus corona.

Sheba Medical Center menemukan perbandingan efisiensi sekitar 95 persen secara keseluruhan dalam dua dosis regimen dengan waktu jeda 21 hari untuk vaksin yang dikembangkan Pfizer dengan perusahaan farmasi asal Jerman, BioNTech.

Baca juga: Pfizer Pangkas Suplai Vaksin COVID-19 Negara-negara Eropa Hingga Separuhnya

Petugas medis mempersiapkan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech yang akan disuntikan pada warga. Di Alaska, Amerika Serikat, seorang petugas medis menderita reaksi alergi serius setelah disuntik vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech. REUTERS/Gonzalo Fuentes

Riset yang dilakukan Sheba dan akan dipublikasi di jurnal medis The Lancet, muncul sehari setelah ilmuwan Kanadia menyarankan suntikan dosis kedua vaksin virus corona dari Pfizer ditunda dulu karena suntikan dosis pertama sudah memberikan perlindungan yang tinggi. Dengan begitu, jumlah orang yang akan divaksin virus corona bisa ditingkatkan.

Advertising
Advertising

Riset Sheba memperlihatkan ada 92,6 persen efisiensi dalam suntikan dosis pertama berdasarkan sebuah analisis dokumen yang diserahkan oleh Pfizer kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) atas uji coba tahap akhir pada manusia Desember 2020.

FDA mengatakan data-data hasil uji coba itu memperlihatkan bahwa vaksin mulai memberikan perlindungan pada orang yang disuntik sebelum mereka mendapatkan suntikan dosis kedua. Hanya saja, data lebih banyak masih dibutuhkan untuk mengevaluasi potensi suntikan satu dosis ini.

Pfizer sebelumnya mengatakan rejimen dosis alternatif vaksin belum dievaluasi dan keputusan mengenai ini berada di tangan otoritas kesehatan masing-masing negara.

Riset Sheba memperlihatkan dari 7.214 tenaga kesehatan yang menjadi relawan dalam riset ini mendapat suntikan dosis pertama vaksin virus corona pada Januari 2021. Dalam tempo 15 – 28 hari terjadi penurunan gejala Covid-19. Secara keseluruhan ada pengurangan infeksi, termasuk pada kasus-kasus Covid-19 yang tanpa gejala dan hanya terdeteksi oleh pengujian sebanyak 75 persen.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

48 menit lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

8 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

10 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

12 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

16 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

18 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

18 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

18 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

19 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

19 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya