RUU Imigrasi Joe Biden Bakal Terganjal Perlawanan Kongres Republik

Jumat, 19 Februari 2021 08:30 WIB

Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang mencabut larangan Presiden Trump terhadap orang transgender yang bertugas di militer, saat ia bertemu dengan Menteri Pertahanan AS yang baru Lloyd Austin di Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat pada hari Kamis secara resmi memperkenalkan RUU imigrasi yang digarap Presiden Joe Biden ke Kongres, sebuah langkah yang akan memberikan jalan menuju kewarganegaraan AS bagi sekitar 11 juta imigran ilegal yang menetap di AS.

RUU Imigrasi Biden tersebut akan sangat meningkatkan imigrasi legal berbasis keluarga dan berbasis pekerjaan, dan memungkinkan imigran tertentu yang sebelumnya dideportasi untuk mengajukan permohonan kembali karena alasan kemanusiaan.
Elemen kunci dari undang-undang tersebut pertama kali diluncurkan pada Januari.

Dikutip dari Reuters, 19 Februari 2021, RUU imigrasi Joe Biden setebal 353 halaman, yang dikenal dengan US Citizenship Act of 2021, mengambil pendekatan pro-imigrasi yang agresif. Hingga kini belum ada anggota Partai Republik yang mendukung RUU ini, disinyalir karena banyak di antaranya masih di bawah pengaruh mantan Presiden Donald Trump, seorang yang keras terhadap imigran.

Demokrat memegang mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat, tetapi Senat terpecah 50-50, dengan Wakil Presiden Kamala Harris sebagai "tie-breaking vote" atau penentu suara jika voting imbang.

Demokrat perlu memenangkan lebih dari 10 Senat Partai Republik untuk menghindari "filibuster," yakni rintangan prosedural yang dapat menunda atau memblokir undang-undang untuk mendapat suara.

Advertising
Advertising

"Kami tahu jalan ke depan akan menuntut negosiasi dengan yang lain, tetapi kami tidak akan membuat konsesi tergesa-gesa," Senator Robert Menendez, yang akan menjadi sponsor utama RUU di Senat, dikutip dari Reuters. "Kami tidak akan pernah memenangkan argumen yang kami tidak berani dibuat."

Bagian baru dari tembok perbatasan terlihat diselingi potongan pagar yang lebih tua setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang menghentikan pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, di Sunland Park, New Mexico AS, 22 Januari 2021. REUTERS/Paul Ratje

Menendez mengatakan dia telah berbicara dengan beberapa senator Republik yang tertarik dengan bagian dari undang-undang tersebut, tetapi menolak menyebutkan nama anggota parlemen GOP itu.
Demokrat akan mempertimbangkan jalan apa pun untuk menyelesaikan reformasi imigrasi, termasuk menggunakan langkah prosedural untuk meloloskan RUU di Senat dengan hanya 51 suara, katanya.

Baca juga: Gedung Putih Umumkan Rancangan Regulasi Imigrasi Baru Joe Biden

Demokrat secara bersamaan mendorong RUU imigrasi berskala lebih kecil, termasuk aturan yang akan menawarkan peluang kewarganegaraan bagi imigran yang disebut "Pemimpi", yang tinggal di Amerika Serikat secara ilegal setelah masuk saat masuk perbatasan ketika masih anak-anak.

"Saya salut kepada presiden karena mengajukan undang-undang yang dia buat," kata Ketua DPR Nancy Pelosi pada hari Kamis selama konferensi pers terpisah. "Ada orang lain yang ingin melakukan sedikit demi sedikit dan itu mungkin pendekatan yang bagus juga."

Beberapa senator Republik telah menyatakan penentangan terhadap ketentuan utama RUU Imigrasi Joe Biden.

Anggota DPR John Katko, tokoh Republik di Komite Keamanan Dalam Negeri DPR, mengkritik rancangan undang-undang tersebut pada hari Kamis, menyebut RUU Imigrasi Joe Biden sebagai upaya yang gagal untuk mengamankan perbatasan AS atau menutup "celah" dalam sistem imigrasi hukum.

REUTERS

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

1 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

1 hari lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

1 hari lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

1 hari lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

2 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

2 hari lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

2 hari lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya