Joe Biden Akhirnya Telepon Benjamin Netanyahu Sebulan Setelah Pelantikan

Kamis, 18 Februari 2021 09:00 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ketika dia tiba di ruang sidang dalam persidangan korupsi di Pengadilan Distrik Yerusalem 8 Februari 2021. [Ruben Castro / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden melakukan panggilan telepon untuk pertama kalinya sejak dilantik dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu setelah penundaan.

Ada spekulasi penundaan percakapan telepon dikarenakan Joe Biden tidak senang atas hubungan dekat Netanyahu dengan mantan Presiden Donald Trump, yang menelepon pemimpin sayap kanan itu dua hari setelah pelantikannya pada 2017.

Biden telah berbicara dengan sekitar belasan pemimpin dunia lainnya sejak menjabat pada 20 Januari. Gedung Putih mengatakan bahwa Netanyahu, yang berbeda pandangan dengan Biden dalam beberapa masalah Timur Tengah seperti Iran, akan menjadi pemimpin regional pertama yang akan dia panggil.

Joe Biden tidak melakukan panggilan telepon dengan Benjamin Netanyahu selama empat minggu sejak dilantik, hal yang tidak biasa bagi Presiden AS untuk menunda panggilan telepon ke pemimpin Israel.

Netanyahu adalah pemimpin Timur Tengah pertama yang menerima telepon dari Biden, tetapi pemimpin dunia ke-12 dari total panggilan telepon Joe Biden bersama kepala negara lain, Times of Israel melaporkan.

Advertising
Advertising

Penundaan panggilan telepon dengan pemimpin Israel, juga secara luas dianggap oleh para analis sebagai tanda bahwa Biden tidak ingin terlihat mendukung Netanyahu menjelang pemilihan umum Israel pada 23 Maret.

Beberapa analis mengatakan itu bisa menandakan hubungan yang lebih dingin jika Netanyahu memenangkan pemilihan kembali, tetapi tidak ada tanda-tanda ketegangan langsung dalam laporan yang relatif hambar tentang seruan yang dikeluarkan oleh kedua pemerintah.

"Itu adalah percakapan yang bagus," kata Biden kepada wartawan di Oval Office tempat dia bertemu dengan para pemimpin buruh AS, dikutip dari Reuters, 18 Februari 2021.

Biden dan Netanyahu berbicara selama sekitar satu jam tentang berbagai masalah termasuk "ancaman Iran" dan hubungan Israel dengan negara-negara Arab dan Muslim, kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan. "Kedua pemimpin itu mencatat hubungan pribadi mereka yang sudah berlangsung lama," kata kantor PM Israel.

Gedung Putih mengatakan mereka membahas, di antara masalah-masalah lain, perlunya konsultasi lanjutan yang berkelanjutan tentang Iran.

Biden mengatakan dia bermaksud untuk masuk kembali ke Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 dengan Iran, menempatkan dia dan Netanyahu pada jalur yang berseberangan. Netanyahu sangat menentang kesepakatan itu ketika dibuat dan memuji keputusan Trump untuk keluar pada 2018.

Dalam wawancara televisi Channel 12 pada Senin, Netanyahu berjanji untuk melawan mereka yang menentang sikap kerasnya terhadap Iran ketika ditanya tentang penundaan panggilan telepon dengan Biden.

Dikutip dari Times of Israel, Netanyahu mengatakan dia memiliki hubungan yang luar biasa dengan Demokrat di Kongres, setelah menjalin ikatan erat dengan Trump dan berseteru dengan Obama mengenai persyaratan perjanjian 2015 yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pernyataan resmi tentang situasi politik di Myanmar di Gedung Putih di Washington, AS, 10 Februari 2021. [REUTERS / Carlos Barria]

Dalam percakapan telepon Selasa, Joe Biden mengatakan kepada Netanyahu dia ingin memperkuat kerja sama pertahanan dengan Israel dan menekankan dukungannya untuk normalisasi hubungan dengan tetangganya. Dia juga menggarisbawahi pentingnya bekerja menuju perdamaian antara Israel dan Palestina, kata pernyataan itu.

Netanyahu dan Biden juga membahas pandemi virus corona yang sedang berlangsung dan Bien memuji perdana menteri Israel atas upayanya membawa Israel memimpin vaksinasi Covid-19 global.

Gedung Putih membantah bahwa penundaan panggilan Biden dimaksudkan untuk tidak menghormati Netanyahu. Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pekan lalu bahwa penundaan itu bukan disengaja.

Baca juga: Joe Biden Atur Ulang Hubungan Amerika Dengan Arab Saudi

Netanyahu minggu ini mengakui perbedaan pandangan dengan Biden atas masalah Iran dan Palestina, tetapi mengatakan keduanya menikmati hubungan kerja yang kuat.

Pemimpin Israel kemungkinan menghadapi ujian hubungan dua negara jika Joe Biden mengembalikan AS dalam kesepakatan nuklir Iran, yang sempat diterlantarkan Trump.

Joe Biden juga menentang pembangunan permukiman ilegal Israel di tanah Palestina yang akan menjadi kedaulatannya selepas merdeka.

Netanyahu hampir merealisasikan semua kebijakan Timur Tengah ala Trump, yang sejak awal condong ke Israel dalam konflik dengan Palestina.

Seorang diplomat Israel mengatakan Israel prihatin dengan penundaan panggilan Biden ke Netanyahu, tetapi menyadari bahwa presiden AS sedang menangani masalah lain terlebih dahulu, seperti pandemi virus corona dan tantangan dari Rusia dan Cina.

Meski demikian, diplomat Israel itu mengatakan ada fakta positif karena Benjamin Netanyahu menjadi pemimpin Timur pertama yang ditelepon Joe Biden.

REUTERS | TIMES OF ISRAEL

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

6 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

7 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

12 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

15 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

17 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

18 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

20 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya