Khawatirkan Keselamatan Pegawai di Myanmar, Provider Internet Pilih Patuhi Junta

Selasa, 16 Februari 2021 18:00 WIB

Pendemo yang memprotes aksi kudeta militer di Myanmar membawa poster bertuliskan "Saya benci kudeta militer melebihi klub sepakbola Manchester United." Sejumlah poster unik terlihat dalam aksi damai tersebut. 9GAG.com

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi di Myanmar yang tak kunjung membaik membuat provider internet khawatir akan keselamatan pegawai-pegawainya di sana. Mereka akhirnya memilih untuk berkompromi terhadap junta militer Myanmar dan tidak mencoba melakukan perlawanan yang bisa membahayakan nasib pegawai.

Salah satu yang melakukan hal itu adalah Telenor, provider internet di Myanmar asal Norwegia. Awalnya, Telenor selalu mempublikasikan salinan surat perintah junta militer yang meminta mereka untuk mematikan internet. Namun, per akhir pekan kemarin, sikap transparan itu mereka hentikan atas alasan keamanan.

"Saat ini tidak memungkinkan bagi Telenor untuk mempublikasikan perintah yang kami teriam dari pemerintah. Kami sungguh menyesal pemberitahuan soal itu tidak akan diperbarui lagi," ujar Telenor pada Ahad kemarin, 14 Februari 2021.

Juru bicara Telenor, Hanne Langeland, menyatakan keputusan itu diambil setelah ditimbang dengan matang. Para pimpinan Telenor, kata ia, memutuskan keselamatan para pegawainya adalah yang terpenting untuk saat ini.

Pihak Telenor tidak menjelaskan secara detil apakah ada desakan juga dari junta militer untuk tidak ikut-ikutan melawan. Langeland hanya menyebut situasi di Myanmar saat ini membingungkan dan tidak jelas.

"Pertimbangan kami terhadap situasi di Myanmar menyakinkan kami untuk tidak lagi mengkomunikasikan perintah dari pemerintah," ujar Langeland, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 16 Februari 2021.

Selain Telenor, provider-provider internet di Myanmar juga menerima perintah serupa. Lembaga pengawas internet NetBlocks pada Senin kemarin mengatakan koneksi di Myanmar hampir mati total.


Diberitakan sebelumnya, pemadaman internet dilakukan berkali-kali oleh junta militer untuk menekan gerakan protes kudeta Myanmar. Per berita ini ditulis, kudeta Myanmar sudah berlangsung dua pekan lebih di mana militer mengambil alih pemerintahan. Pengambilalihan tersebut dilakukan militer dengan menculik pejabat negara seperti Aung San Suu Kyi, membubarkan kabinet, dan menghentikan pelantikan anggota parlemen baru.

Pengunjuk rasa sejauh ini bergeming. Mereka tetap turun ke jalanan, mendesak junta militer Myanmar untuk menghentikan kudeta, membebaskan para tahanan politik, dan mengakui hasil pemilu tahun lalu.

Junta militer Myanmar, yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing, ogah dianggap telah melakukan kudeta. Dalam pernyataan terbaru, mereka mengklaim mencoba melakukan yang terbaik untuk Myanmar yaitu mencarikan pemimpin yang sah. Janji mereka masih sama, menggelar pemilu baru yang hingga sekarang tak jelas kapan.

Baca juga: Berhasil Kontak Militer Myanmar, PBB Sampaikan Peringatan

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

13 jam lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

3 hari lalu

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.

Baca Selengkapnya

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

3 hari lalu

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

4 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

Android menyediakan fitur yang bisa digunakan penggunanya untuk membatasi penggunaan smartphone dalam sehari agar tidak menjadi kecanduan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

5 hari lalu

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

7 hari lalu

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

Berikut rekam jejak Starlink milik Elon Musk yang kini mulai beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

8 hari lalu

Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

Konsorsium perusahaan telekomunikasi Jepang menguji internet 6G. Laju koneksinya diklaim jauh melampaui standar 5G saat ini.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

8 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

Berikut ini deretan negara dengan paket internet termahal di dunia, sebagian besar didominasi oleh negara-negara Afrika dan wilayah Karibia.

Baca Selengkapnya

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

8 hari lalu

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

Pengguna Starlink sebut latensi masih kalah dari internet fiber optik.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

Starlink mulai menawarkan produknya ke masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya