Kebun Binatang London Terancam Tutup karena Lockdown Covid-19

Senin, 15 Februari 2021 15:00 WIB

Penjaga kebun binatang magang Hattie Sire memberikan perhatian pada kambing yang kehilangan interaksi dari pengunjung, di kandang mereka di Kebun Binatang ZSL London, karena penjaga kebun binatang terus merawat ribuan hewan sementara kebun binatang tetap tertutup untuk umum, di tengah penyakit virus corona (Covid-19) wabah di London, Inggris, 10 Februari 2021. [REUTERS / Hannah McKay]

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti kebanyakan kebun binatang lainnya di berbagai belahan dunia, Kebun Binatang London tidak luput dari dampak pandemi Covid-19 ketika musim liburan yang biasanya diisi pengunjung kini sepi akibat lockdown.

Kebun Binatang London biasanya dipenuhi anak-anak yang bertamasya pada liburan setengah semester sekolah.

Tapi sebaliknya, monyet tidak ada yang melihat, King Cobra melingkar tanpa teman di rumah reptil dan masa depan kebun binatang ilmiah tertua di dunia terancam.

Sebagai kebun binatang di Taman Regent, London pusat, yang memutar jutaan poundsterling untuk pengelolaan, kini tidak lagi disambangi pengunjung bahkan selama liburan sekolah karena lockdown. Para pawang kebun binatang mulai sedih dan cemas.

"Lockdown di sini benar-benar tidak nyata - seperti tidak ada pengunjung di sini, ini adalah saat yang sangat menyedihkan bagi kebun binatang," kata Kate Sanders, ketua tim kucing besar di kebun binatang, dikutip dari Reuters, 15 Februari 2021.

Advertising
Advertising

"Kami kehilangan banyak uang," kata Sanders. Saya khawatir kebun binatang mungkin tidak akan bertahan.

Salah satu kebun binatang tertua ini dibuka pada tahun 1828 oleh Zoological Society of London (ZSL). Kebun Binatang London ini bahkan pernah dikunjungi oleh Charles Darwin ketika dia menulis "Origin of Species". Ratu Elizabeth II adalah pembina ZSL.

Bersama Kebun Binatang Whipsnade di Bedfordshire, utara London, yang juga dimiliki oleh ZSL, memiliki 22.949 hewan.

Memberi makan hewan-hewan itu menghabiskan biaya sekitar 1 juta poundsterling (Rp 19,3 miliar) sebulan dan lockdown terbaru akan membuat menyebabkan selisih kerugian 1,8 juta poundsterling (Rp 28,9 miliar), melebihi total kerugian 15 juta poundsterling (Rp 289 miliar) tahun lalu.

Baca juga: Kebun Binatang Vietnam Tanam Sayuran untuk Bertahan dari Krisis Virus Corona

"Sangat menyedihkan bahwa kami tutup," kata Chief Operating Officer ZSL London Zoo Kathryn England. "Kami tidak bisa menelantarkan hewan dan tidak bisa mencuti semua staf yang menjaga hewan."

"Lebih penting lagi, kami di sini untuk menginspirasi orang-orang tentang satwa liar dan selama kami tutup, kami harus menemukan cara yang sangat cerdik untuk melakukan itu," katanya. "Tapi tidak ada yang benar-benar mengalahkan orang-orang di kebun binatang dan bersenang-senang."

"Sulit, (situasinya) sangat sulit."

Lockdown memaksa kebun binatang ditutup selama 18 minggu pada 2020, yang menghanguskan penjualan tiket. Tiket Kebun Binatang London untuk dewasa, termasuk sumbangan sukarela, pada waktu puncak seharga 35 poundsterling (Rp 676 ribu) dan tiket untuk anak-anak seharga 22,75 poundsterling (Rp 439 ribu).

REUTERS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

9 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

15 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

21 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

2 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya