Kudeta Myanmar: Militer Terjunkan Kendaraan Lapis Baja dan Putus Internet

Senin, 15 Februari 2021 10:30 WIB

Pendemo membawa poster bernada humor sebagai aksi menolak kudeta militer di Myanmar. Di antara ketegangan aksi tersebut, sejumlah pendemo terlihat membawa poster lucu. 9GAG.com

TEMPO.CO, - Pasukan keamanan Myanmar mulai menerjunkan kendaraan lapis baja di kota-kota besar dan memutus akses internet. Hal ini sebagai tanggapan atas aksi unjuk rasa menentang kudeta yang berlangsung sejak Sabtu, 6 Februari.

Seperti diberitakan Reuters, Senin, 15 Februari 2021, kendaraan lapis baja muncul di Yangon, Myitkyin, dan Sittwe, ibu kota negara bagian Rakhine pada Ahad kemarin. Ini merupakan peluncuran skala besar pertama kendaraan semacam itu di seluruh negeri sejak kudeta.

Pada Senin, lebih dari selusin truk polisi dengan empat kendaraan meriam air dikerahkan di dekat Pagoda Sule di pusat Yangon, yang menjadi salah satu lokasi utama unjuk rasa.

Advertising
Advertising

Pemerintah dan tentara tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Tengah malam tadi para penduduk melaporkan gangguan internet. Keempat jaringan telekomunikasi tidak dapat diakses sekitar pukul 1 pagi.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Myanmar mendesak warganya untuk berlindung di kediaman masing-masing dengan mengutip laporan gerakan militer di Yangon. Mereka juga memperingatkan bahwa ada kemungkinan gangguan telekomunikasi antara pukul 1:00 dan 9:00 hari ini.

"Penghentian internet di Myanmar sekarang berlaku lagi di semua operator besar, dilaporkan sampai pukul 09:00," kata Alex Warofka, manajer kebijakan produk untuk hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi di Facebook, dalam sebuah posting di Twitter setelah internet mati.

Militer merebut kekuasaan dan menahan pemimpin terpilih Myanmar, Aung San Suu Kyi, pada awal bulan ini. Mereka menuduh pemilu 2020 yang dimenangkan Suu Kyi penuh kecurangan. Militer menuduh pula jika peraih Nobel Perdamaian itu mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal.

Ribuan warga menggelar unjuk rasa di sejumlah tempat di Myanmar untuk menentang kudeta dan mendesak pembebasan Suu Kyi.

Selain protes massa di seluruh negeri, para penguasa militer menghadapi pemogokan oleh pegawai pemerintah, bagian dari gerakan pembangkangan sipil yang melumpuhkan banyak fungsi pemerintah.

Tentara dikerahkan ke pembangkit listrik di negara bagian utara Kachin, hingga sempat menimbulkan gesekan dengan para pengunjuk rasa. Beberapa pengunjuk rasa yakin tentara bermaksud untuk memutus aliran listrik di Myanmar.

Baca juga: Militer Myanmar Perintahkan Tangkap Tokoh Pendukung Demonstrasi

Sumber:

REUTERS

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

12 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

23 jam lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

3 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

3 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

5 hari lalu

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

5 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

6 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya