Amerika Serikat Tak Bisa Sendiri Jadi Mediator Israel - Palestina

Selasa, 9 Februari 2021 09:30 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh saat menyampaikan pidato menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai rencana perdamaian Timur Tengah, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, 28 Januari 2020. [REUTERS / Raneen Sawafta]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh memuji putusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang mengizinkan dilakukannya sebuah penyelidikan terhadap kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel dan fraksi di Palestina.

Shtayyeh pun mendesak Kepala Jaksa Penuntut di ICC agar membuka sebuah penyelidikan formal, yang mungkin akan membawa Palestina pada sebuah langkah penting, yakni pengakuan internasional Palestina sebagai sebuah negara.

Baca juga: Dituduh Lakukan Kejahatan Perang di Gaza, Israel Akan Lawan ICC

Advertising
Advertising

Anak-anak Palestina memprotes tindakan militer Israel yang menggusur sekolah mereka, yang terbuat dari kontainer, di dekat Hebron, Tepi Barat, Rabu, 11 Juli 2018. Konflik kedua negara makin memanas terkait dengan perbatasan wilayah. REUTERS/Mussa Qawasma

Dalam wawancara dengan France 24 beberapa hari setelah putusan ICC, Shtayyeh menekankan bahwa Israel adalah penyerang utama. ICC yang bermarkas di Den Hague, Belanda, dalam putusannya menyatakan memiliki yuridiksi di territorial Palestina sehingga ini menjadi sebuah jalan dilakukannya investigasi dugaan kejahatan perang yang dilakukan kedua belah pihak (Israel dan Palestina).

Menurut Shtayyeh, pihaknya sangat yakin Amerika Serikat dibawah Pemerintahan Joe Biden, akan segera membuka kembali biro diplomatik Palestina di Washington serta kantor konsulat jenderal Amerika Serikat di Yerusalem Timur. Dia pun yakin Amerika Serikat akan melanjutkan bantuannya ke Palestina.

Akan tetapi, Shtayyeh pun yakin pemerintahan Amerika Serikat yang baru tidak akan mungkin membatalkan putusan pemerintahan sebelumnya yang memindahkan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Ibu Kota Tel Aviv, Israel ke Yerusalem, yakni sebuah wilayah yang masih dipersengketakan dengan Palestina.

Untuk itulah Shtayyeh mengklaim proses damai yang sesungguhnya sulit dimediasi kalau hanya Amerika Serikat sendiri. Dibutuhkan keterlibatan yang luas oleh dunia internasional untuk menciptakan solusi dua negara. Upaya tersebut harus melibatkan pemain di kawasan seperti Yordania dan Mesir serta Eropa, Rusia dan Cina.

Dalam wawancara tersebut, Shtayyeh menyayangkan keputusan beberapa negara Arab yang menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Sebab tindakan tersebut tidak berdampak apa pun pada Palestina. Dia pun mendesak negara-negara Arab untuk kembali bersatu memperjuangkan Palestina.

Sumber: https://www.france24.com/en/tv-shows/the-interview/20210207-us-can-t-be-sole-mediator-any-more-between-israel-and-palestine-says-palestinian-pm

Berita terkait

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

4 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

4 jam lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

6 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

6 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

7 jam lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

9 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

10 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

11 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

12 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya