Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dituduh Lakukan Kejahatan Perang di Gaza, Israel Akan Lawan ICC

image-gnews
Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa jika terpilih kembali, ia akan memperluas tanah jajahan Israel atas Lembah Yordan, 10 September 2019. [Avshalom Sassoni / Jerusalem Post]
Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa jika terpilih kembali, ia akan memperluas tanah jajahan Israel atas Lembah Yordan, 10 September 2019. [Avshalom Sassoni / Jerusalem Post]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Israel berencana melawan keputusan Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) yang mengatakan Israel diduga melakukan kejahatan perang di Gaza.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada kabinet dalam pertemuan Ahad, bahwa keputusan itu sama saja membandingkan hak tinggal Israel di Alkitab dengan kejahatan perang.

Netanyahu juga menyebut pengadilan mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia dari negara-negara seperti Iran, Suriah dan Turki,

"ICC akhirnya menjadi senjata dalam perang politik melawan Negara Israel," kata Netanyahu, dikutip dari Jerusalem Post.

Dia berbicara hanya dua hari setelah jaksa ICC Fatou Bensouda mengatakan bahwa dia percaya kejahatan perang telah terjadi di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Dia berencana untuk membuka penyelidikan pelanggaran HAM oleh Israel dan Palestina di wilayah tersebut.

Tetapi pertama-tama, dia telah meminta majelis pra-persidangan untuk memutuskan apakah ICC dapat mempertimbangkan Palestina sebagai tujuan untuk mengadili masalah ini, dan jika demikian, apakah pengadilan memiliki yurisdiksi atas semua wilayah yang dipersoalkan.'

Jaksa Mahkamah Kejahatan Internasional, ICC, Fatou Bensouda [File photo]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Netanyahu mengatakan kepada menterinya bahwa ada tiga hal yang absurd dengan keputusan tersebut.

"ICC didirikan setelah kengerian Perang Dunia II, terutama kengerian yang ditimbulkan pada rakyat kita, dan dirancang untuk menangani masalah yang akan diangkat oleh negara terkait kejahatan perang, seperti genosida atau deportasi skala besar," kata Netanyahu.

"Keputusan itu dirancang untuk negara-negara yang tidak memiliki sistem hukum yang benar," tambahnya.

"Sebaliknya, apa yang terjadi di sini adalah bahwa ICC telah menerima klaim Palestina, yang tidak memiliki negara, dan menuduh satu-satunya demokrasi di Timur Tengah, yang beroperasi sesuai dengan standar hukum tertinggi demokrasi Barat, di mana pengadilan ICC tidak memiliki yurisdiksi," kata Netanyahu.

Kedua, dia mengatakan bahwa keputusan jaksa penuntut bertentangan dengan kebenaran sejarah. Keputusan itu menentang hak orang-orang Yahudi untuk menetap di tanah air orang-orang Yahudi. "Mengubah fakta bahwa orang-orang Yahudi tinggal di tanah mereka menjadi kejahatan perang adalah absurd," katanya.

Terakhir, dia bertanya, "Siapa yang mereka bawa ke sini? Siapa yang mereka tuduh di sini? Iran? Turki? Syria? Tidak - Israel, satu-satunya demokrasi di Timur Tengah. Ini kemunafikan yang mengerikan," lanjut Netanyahu.

Benjamin Netanyahu menegaskan Israel akan memperjuangkan haknya dan kebenaran historisnya dengan semua alat yang dimilikinya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

5 menit lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

2 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

4 jam lalu

Petugas kepolisian bentrok dengan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

5 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

6 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

7 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

14 jam lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

21 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

23 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

Israel kabarnya telah menyediakan puluhan ribu tenda untuk warga sipil Palestina yang akan dievakuasi dari Rafah dalam beberapa minggu mendatang.


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.