TV Pemerintah Myanmar Siarkan Ancaman di Tengah Unjuk Rasa Menentang Kudeta

Senin, 8 Februari 2021 18:45 WIB

Ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa di Yangon, Myanmar, 7 Februari 2021. Selain itu, mereka juga menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi yang ditahan militer. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, - Televisi pemerintah Myanmar yang dikuasai militer mengeluarkan ancaman bakal ada tindakan hukum bagi siapapun yang melanggar aturan. Pengumuman ini disiarkan di tengah serangkaian unjuk rasa besar menentang kudeta militer.

Seperti diberitakan Reuters, Senin, 8 Februari 2021, pernyataan itu mengatakan bahwa rakyat Myanmar enggan menerima pelanggar hukum. Para pelanggar ini harus dicegah atau disingkirkan.

Pesan dari MRTV muncul selama program reguler dan tidak dikaitkan dengan organisasi mana pun. Dikatakan tindakan hukum harus diambil terhadap tindakan yang merusak stabilitas negara, keamanan publik dan supremasi hukum.

Advertising
Advertising

Unjuk rasa yang diikuti ribuan warga Myanmar telah berlangsung selama tiga hari. Protes antikudeta mengemuka di seluruh negeri yang diawali oleh aksi mogok kerja para buruh. Massa mendesak pembebasan pemimpin yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, dan kembalinya demokrasi.

Baca juga:: Biksu Myanmar Ikut Unjuk Rasa Menentang Kudeta

Seruan untuk bergabung dalam demonstrasi ini terus bergulir dan makin terorganisir sejak kudeta militer Senin lalu.

Demonstrasi pada akhir pekan kemarin adalah yang terbesar sejak "Revolusi Saffron" yang dipimpin oleh para biksu pada 2007. Saat itu publik Myanmar mampu menarik militer dari pemerintahan sipil.

Kepolisian Myanmar sempat menembakkan meriam air untuk membubarkan aksi unjuk rasa di Nyapyidaw hari ini. Namun upaya ini dihentikan dan demonstrasi tetap berlanjut.

Seperti diketahui, militer Myanmar melakukan kudeta terhadap pemerintahan sipil pada Senin dini hari kemarin. Mereka menangkap Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint. Tak lama militer mengumumkan kekuasaan diserahkan kepada Jenderal Min Aung Hlaing.

REUTERS

https://www.reuters.com/article/idUSKBN2A80RY?il=0

Berita terkait

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

4 jam lalu

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

Guinea merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dikenal karena kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

1 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

3 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

5 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

5 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

5 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

5 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

6 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

6 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya