Menlu Iran Desak Joe Biden Segera Kembali ke Perjanjian Nuklir Iran

Minggu, 7 Februari 2021 08:00 WIB

Mohammad Javad Zarif melepaskan jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Iran, Senin, 25 Februari 2019. Sumber: Tehran Times

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri luar negeri Iran mendesak pemerintahan Joe Biden agar bertindak cepat untuk kembali ke perjanjian nuklir Iran 2015 menyusul legislasi parlemen Iran yang akan memperkuat program nuklir.

Menlu Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan undang-undang yang disahkan oleh parlemen Iran memaksa pemerintah untuk memperkuat sikap nuklirnya jika sanksi AS tidak dikurangi pada 21 Februari.

Mohammad Javad Zarif juga merujuk pada pemilihan umum di Iran pada Juni, yang jika seorang presiden garis keras terpilih, maka bisa semakin membahayakan kesepakatan nuklir 2015.

"Waktu hampir habis untuk orang Amerika, baik karena RUU parlemen dan suasana pemilihan yang akan mengikuti Tahun Baru Iran," kata Zarif dalam wawancara dengan surat kabar Hamshahri yang diterbitkan pada Sabtu, dikutip dari Reuters, 6 Januari 2021.

Tahun baru Iran dimulai pada 21 Maret.

Advertising
Advertising

Baca juga: Menteri Energi Israel Klaim Iran Bisa Buat Satu Senjata Nuklir dalam 6 Bulan

Parlemen, yang didominasi oleh kelompok garis keras, mengesahkan undang-undang itu pada bulan Desember yang menetapkan batas waktu dua bulan untuk pelonggaran sanksi.

Pemerintahan Presiden Joe Biden sedang menjajaki cara untuk memulihkan perjanjian nuklir Iran 2015, yang ditandatangani Iran dengan negara-negara besar dunia tetapi ditinggalkan mantan Presiden Donald Trump pada 2018. Trump kemudian menetapkan kembali sanksi AS terhadap Iran.

Iran membalas dengan melanggar ketentuan perjanjian dalam tanggapan langkah demi langkah. Bulan lalu, mereka melanjutkan pengayaan uranium hingga 20% di pabrik nuklir bawah tanah Fordow, tingkat pengayaan yang dicapai sebelum kesepakatan nuklir.

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]

Biden mengatakan bahwa jika Iran kembali ke kepatuhan ketat pada pakta tersebut, Amerika Serikat akan mengikuti dan menggunakannya sebagai batu loncatan untuk perjanjian yang lebih luas yang mungkin membatasi pengembangan rudal Iran dan kegiatan regional.

Iran bersikeras bahwa AS harus meringankan sanksi sebelum melanjutkan kepatuhan, dan mengesampingkan negosiasi tentang masalah keamanan yang lebih luas.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membahas Iran pada hari Jumat dalam pertemuan virtual dengan mitranya dari Inggris, Prancis, dan Jerman ketika kelompok NATO itu mempertimbangkan bagaimana menghidupkan kembali kesepakatan itu.

"Semakin banyak Amerika menunda-nunda, semakin banyak kerugiannya....tampaknya pemerintahan Tuan Biden tidak ingin melepaskan diri dari warisan Trump yang gagal," kata Zarif dalam wawancara.

"Kami tidak perlu kembali ke meja perundingan. Amerika-lah yang harus menemukan tiket untuk datang ke meja perundingan," katanya.

Pada Senin, Zarif mengisyaratkan cara untuk menyelesaikan kebuntuan mengenai pihak mana yang bergerak lebih dulu untuk menyelamatkan perjanjian nuklir Iran, dengan mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut dapat disinkronkan.

REUTERS


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-iran-usa-nuclear/iran-top-diplomat-urges-biden-to-return-to-nuclear-deal-idUSKBN2A60GJ?il=0

Berita terkait

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

4 jam lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

18 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

4 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

5 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

5 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

7 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

7 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

9 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya