Facebook Diblokir, Warga Myanmar Pakai Twitter untuk Protes Kudeta Militer

Jumat, 5 Februari 2021 21:00 WIB

Tenaga kesehatan memberikan salam tiga jari dan mengenakan pita merah sebagai bentuk protes terkait kudeta militer, di Rumah Sakit Umum Yangon, Myanmar, 3 Februari 2021. Aktivis Myanmar mengumumkan kampanye mereka di grup Facebook yang diberi nama "Gerakan Pembangkangan Sipil". REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak junta militer Myanmar memblokir Facebook pada Kamis, ribuan orang di Myanmar telah menggunakan Twitter untuk menyuarakan protes kudeta militer, menurut unduhan aplikasi dan perkiraan Reuters.

Banyak yang menggunakan Twitter dengan tagar pro-demokrasi untuk mengkritik pengambilalihan kekuasaan oleh militer dan menyerukan protes damai sampai hasil pemilu November, yang dimenangkan secara telak oleh partai Aung San Suu Kyi, diakui junta militer.

Tagar #RespectOurVotes, #HearTheVoiceofMyanmar, dan #SaveMyanmar semuanya memiliki ratusan ribu interaksi pada hari Jumat, menurut pelacak tagar BrandMentions, dikutip dari Reuters, 5 Februari 2021.

Junta militer merebut kekuasaan pada 1 Februari dalam kudeta menggulingkan pemerintah Suu Kyi yang baru terpilih secara demokratis, dengan menuduh pemilu itu dicurangi. Komisi pemilihan umum Myanmar mengatakan pemilu itu berlangsung adil.

Seorang wanita nampan dari besi saat melakukan aksi protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 4 Februari 2021. Militer Myanmar mengatakan mengambil alih kekuasaan di negara itu selama satu tahun ke depan. REUTERS/Stringer

Advertising
Advertising

Beberapa hari setelah kudeta, otoritas militer melarang Facebook Inc, yang digunakan oleh setengah populasi Myanmar, hingga setidaknya 7 Februari demi "stabilitas", setelah penentang kudeta mulai menggunakan Facebook tersebut untuk berkampanye memprotes kudeta.

Tapi butuh beberapa jam bagi penyedia internet untuk memberlakukan larangan tersebut, sehingga para aktivis punya waktu untuk membuat akun Twitter dan membagikannya di profil Facebook mereka, menurut ulasan pesan media sosial.

Twitter pada Jumat berada di antara lima aplikasi yang paling banyak diunduh di Google dan toko Apple, menurut data dari perusahaan riset SensorTower.

Baca juga: Digunakan 50 Juta Warga, Facebook Menjadi Musuh Kudeta Myanmar

Dari sekitar 1.500 akun Twitter baru yang ditinjau oleh Reuters dan diaktifkan dalam dua hari terakhir menggunakan tagar terkait Myanmar, sebagian besar mengidentifikasi diri mereka sebagai penentang pemerintahan militer, sementara beberapa akun pro-militer mengunggah tautan ke siaran pers junta militer.

Beberapa aktivis pro-demokrasi menggunakan tagar #MilkTeaAlliance, untuk meminta dukungan kepada gerakan pemuda lintas batas yang mendorong demokrasi.

Tagar, yang dimulai di Thailand pada bulan April, digunakan secara mencolok oleh aktivis Hong Kong, Thailand, dan Taiwan, dengan Twitter menjadi alat utama bagi para aktivis pro-demokrasi di kawasan Asia.

Twitter menolak berkomentar tentang lonjakan pengguna di Myanmar dan sarana protes kudeta militer.

REUTERS


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics-twitter/after-facebook-ban-thousands-in-myanmar-take-to-twitter-to-plead-respectourvotes-idUSKBN2A5189?il=0

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

1 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

4 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

6 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

7 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

10 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya