Pengadilan Rusia Vonis Penjara Alexei Navalny Tiga Tahun

Rabu, 3 Februari 2021 10:40 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 29 Februari 2020. Politikus oposisi Rusia, Alexei Navalny, 43 tahun, merupakan seorang pengritik keras pemerintah Rusia dan Presiden Vladimir Putin. REUTERS/Shamil Zhumatov

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil persidangan di Rusia sesuai prediksi Alexei Navalny. Selasa kemarin, Pengadilan Distrik Simonovsky, Moskow memvonis penjara Navalny 3,5 tahun atas pelanggaran penangguhan penahanan. Adapun masa hukuman tersebut akan dipangkas delapan bulan karena tahanan rumah yang sempat dijalani Navalny.

Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Rabu, 3 Februari 2021, pengadilan menimbang Navalny melanggar penangguhan penahanannya ketika dilarikan ke rumah sakit Jerman tahun lalu. Sebagaimana diketahui, kritikus anti-Pemerintah Rusia tersebut sempat nyaris tewas karena diracun dengan Novichok. Menanggapi hal itu, Navalny menyatakan akan banding.

"Tujuan dari pengadilan ini adalah untuk menakut-nakuti banyak orang. Kalian tidak akan bisa memenjarakan jutaan orang. Kalian tidak akan bisa memenjarakan seluruh penghuni negeri ini," ujar Navalny, dari balik bilik kaca di ruang persidangan Simonovsky.

Tidak berhenti di situ, Alexei Navalny melanjutkan bahwa penahanannya adalah ulah dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut Navalny, Putin menakuti dan membencinya karena ia mencoba mengungkap praktik korupsi di pemerintahan. Dan, kata Navalny, 'keberhasilannya' bertahan hidup dari racun Novichok adalah penghinaan untuk Putin.



Di luar persidangan, Kepolisian Rusia lanjut menangkapi para pendukung Alexei Navalny. Menurut laporan Al Jazeera, mereka menangkap lebih dari 900 orang yang berunjuk rasa di dekat gedung pengadilan.

Penangkapan itu menambah jumlah aktivis serta warga yang telah ditangkap Kepolisian Rusia. Dua pekan terakhir, mereka menangkap ribuan orang yang menggelar unjuk rasa damai untuk mendesak Putin melepaskan Alexei Navalny.

Perlawanan senada juga muncul dari negara-negara barat. Mereka ikut mendesak pembebasan Navalny. Salah satunya datang dari Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken yang mengecam vonis penjara untuk Navalny.

"Kami menegaskan kembali pernyataan kami untuk meminta Pemerintah Rusia membebaskan tanpa syarat Navalny, termasuk ratusan orang yang telah ditahan beberapa pekan terakhir saat menggunakan hak mereka untuk berpendapat," ujar Blinken menegaskan.

Sebagai catatan, kasus penangguhan penahanan yang menjerat Navalny berkaitan dengan kasus penipuan dan pencucian uang di tahun 2014. Alexei Navalny menganggap kasus tersebut memiliki nuansa politis karena Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa telah menyatakan vonisnya tidak berkuatan hukum.

Baca juga: Alexei Navalny dan Greta Thunberg Masuk Nominasi Nobel Perdamaian

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2021/2/2/russian-court-jails-alexey-navalny-over-alleged-parole-violations

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

4 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

9 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

11 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

16 jam lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

19 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

19 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

1 hari lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya