Brunei Konsolidasi dengan Negara-negara ASEAN untuk Respons Kudeta Myanmar

Senin, 1 Februari 2021 18:30 WIB

Pemimpin pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi tiba di gedung Parlemen di Stormont, Belfast, 24 Oktober 2013. Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa telah ditahan dalam penggerebekan dini hari, kata juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi pada hari Senin, 1 Februari 2021. [REUTERS / Cathal McNaughton / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Brunei Darussalam, ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat ini mengatakan pada Senin pihaknya sedang berkonsultasi dengan negara-negara anggota lain mengenai perkembangan kudeta Myanmar, setelah militer Myanmar merebut kekuasaan dan menahan Aung San Suu Kyi beserta tokoh politik sipil lainnya.

"Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN sedang berkonsultasi dengan Negara Anggota ASEAN lainnya tentang dukungan mereka untuk pernyataan ASEAN," kata Kementerian luar negeri Brunei, dikutip dari Channel News Asia, 1 Februari 2021.

Beberapa tokoh politik Myanmar, termasuk Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) lainnya, telah ditahan di tengah meningkatnya ketegangan antara pemerintah sipil dan militer negara itu.

Pemerintah Asia Tenggara telah mengeluarkan berbagai pernyataan tentang situasi tersebut.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan keprihatinannya terhadap situasi politik terakhir di Myanmar.

Advertising
Advertising

Dalam pernyataan tertulis Kemlu RI, Pemerintah Indonesia mendesak semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan mengedepankan dialog dalam mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan yang ada.

Indonesia juga meminta pihak-pihak di Myanmar menggunakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam ASEAN, di antaranya komitmen pada hukum, kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi serta pemerintahan yang konstitusional.

Baca juga: Militer Myanmar Tetapkan Status Darurat Selama Setahun

Kementerian Luar Negeri Singapura mendesak semua pihak untuk menahan diri dan bekerja menuju hasil yang positif dan damai yang juga digaungkan oleh Malaysia, Reuters melaporkan.

"Malaysia mendukung kelanjutan diskusi di antara para pemimpin Myanmar untuk menghindari konsekuensi merugikan bagi rakyat dan negara Myanmar, terutama dalam situasi pandemi COVID-19 yang sulit saat ini," kata kementerian luar negeri Malaysia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia.

Namun, negara ASEAN lain lebih memilih untuk mengambil jarak atas kudeta militer Myanmar.

"Ini urusan internal mereka," kata wakil perdana menteri Thailand Prawit Wongsuwan kepada wartawan ketika ditanya tentang kudeta di tetangga utara negara itu. Kamboja dan Filipina membuat komentar serupa menanggapi kudeta Myanmar dan penahanan Aung San Suu Kyi serta tokoh politik sipil lainnya.

CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS


Sumber:

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/myanmar-asean-aung-san-suu-kyi-military-coup-14087150?cid=FBcna&fbclid=IwAR3hSymwZo-c6fpT5HMLYA4hGXQyNljaukREBXCFYSJldP8KF-aHDyE2j3U

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics-reaction/west-condemns-myanmar-coup-calls-for-election-result-to-be-upheld-idUSKBN2A11B0?il=0

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

23 jam lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

5 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

5 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

6 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

8 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

8 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

9 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya