TEMPO.CO, Jakarta - Pihak militer melalukan kudeta terhadap pemerintah setelah menangkap dan menahan Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Mynt pagi tadi.
Seorang WNI di Myanmar mengatakan sejauh ini kondisi di sana masih aman. "Kami tinggal di rumah," katanya saat dihubungi Tempo sambil meminta namanya dirahasiakan demi keamanan, Senin, 1 Februari 2021.
Menurut dia, semua bank di Myanmar kini dalam keadaan tutup.
Begitu pula dengan pusat perbelanjaan. Supermarket terbesar 'Citymart' mengumumkan akan tutup lebih awal hari ini. Pagi tadi, kata dia, sempat terjadi antrean panjang di sana ketika warga melakukan panic buying. "Di warung, toko lokal, toko beras, toko minyak orang-orang antre mau beli," ucap dia.
WNI ini mengatakan militer Myanmar telah mengim bahwa mereka mengambil alih kuasa eksekutif, legislatif, dan yudikatif hingga setahun mendatang. Belum diketahui apa yang akan terjadi setelah itu.
Baca juga: Mengenal Min Aung Hlaing, Pemimpin Tertinggi Militer Myanmar
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan belum ada keputusan apakah pemerintah akan memulangkan para WNI yang ada di Myanmar. "Belum ada (rencana memulangkan WNI)," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 1 Februari 2021.
Menurut Faizasyah, pemerintah Indonesia memantau terus perihal perkembangan kondisi WNI di Myanmar. "Sedang dipastikan oleh pejabat terkait," tuturnya.
ISTMAN