Kembali Protes, Petani India Gelar Aksi Mogok Makan

Sabtu, 30 Januari 2021 14:15 WIB

Para petani meneriakkan slogan di lokasi protes selama pemogokan nasional menentang RUU pertanian yang baru disahkan di perbatasan Singhu dekat Delhi, India, 8 Desember 2020. Pengesahan RUU Pertanian baru membuat para petani India geram. Mereka mengatakan aturan baru akan membuat nasib mereka lebih buruk, di mana akan mempermudah perusahaan untuk mengeksploitasi pekerja pertanian. REUTERS/Danish Siddiqui

TEMPO.CO, - Para petani di India memulai aksi mogok makan sebagai protes terhadap undang-undang pertanian yang baru. Aksi ini melanjutkan unjuk rasa yang berujung pada bentrokan dengan pihak berwenang pekan lalu.

Para pemimpin koalisi petani mengatakan aksi mogok makan dilakukan hari ini, Sabtu, 30 Januari 2021, bertepatan dengan peringatan kematian Mahatma Gandhi. Mereka ingin menunjukkan kepada orang India bahwa para petani yang berunjuk rasa adalah orang-orang yang cinta damai.

“Gerakan petani damai dan akan damai,” kata Darshan Pal, pemimpin kelompok serikat tani Samyukt Kisan Morcha, dikutip dari Reuters.

Advertising
Advertising

“Acara pada 30 Januari akan diselenggarakan untuk menyebarkan nilai-nilai kebenaran dan non-kekerasan," ucap dia.

Baca juga: Unjuk Rasa Ribuan Petani di India Berakhir Ricuh

Sebelumnya, ribuan petani berunjuk rasa di New Delhi bertepatan dengan perayaan Hari Republik, pekan lalu. Mereka menuju ke ibu kota dengan menggunakan traktor masing-masing sehingga menyebabkan kemacetan di jalan-jalan utama.

Namun arade traktor itu berubah menjadi kekerasan ketika beberapa pengunjuk rasa menyimpang dari rute yang telah disepakati sebelumnya. Mereka merobohkan barikade dan bentrok dengan polisi. Satu orang tewas dan ratusan lainnya luka akibat peristiwa ini.

Massa menilai undang-undang pertanian yang baru hanya menguntungkan perusahaan besar dan merugikan para petani kecil. Berdasarkan data pemerintah, setengah dari 1,3 miliar penduduk India berprofesi sebagai petani.

Sebelas perundingan antara serikat petani dan pemerintah India gagal memecah kebuntuan. Pemerintah telah menawarkan untuk menangguhkan undang-undang tersebut selama 18 bulan, tetapi para petani menuntut dibatalkan.

REUTERS

https://www.reuters.com/article/idUSKBN29Z08R?il=0

Berita terkait

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

1 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

1 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

2 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

5 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

5 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

5 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

7 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

7 hari lalu

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

7 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya