Keuangan Selandia Baru Membaik karena Sukses Kendalikan Wabah Covid-19

Jumat, 29 Januari 2021 16:00 WIB

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berpartisipasi dalam debat yang disiarkan televisi dengan pemimpin Partai Nasional Judith Collins di TVNZ di Auckland, Selandia Baru, 22 September 2020. [Fiona Goodall / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Selandia Baru mengatakan pada Jumat bahwa keuangan negara dalam kondisi yang lebih baik dari yang diharapkan, karena angka defisit dan utang lebih rendah dari yang diperkirakan tahun lalu, setelah wabah virus corona melumpuhkan ekonomi.

Lockdown ketat dan isolasi geografis membantu Selandia Baru mengendalikan virus corona di dalam perbatasannya dan membuka kembali ekonomi domestik.

Selandia Baru menempati peringkat teratas Indeks Kinerja COVID dari hampir 100 negara yang dirilis minggu ini untuk penanganan pandemi corona, dikutip dari Reuters, 29 Januari 2021.

Surplus operasi pemerintah sebelum keuntungan dan kerugian (OBEGAL) berada pada defisit NZ$ 4,3 miliar (Rp 43,2 triliun) dalam lima bulan yang berakhir pada 30 November, kata pemerintah Selandia Baru pada Jumat, di mana angka ini lebih baik NZ$ 1,9 miliar (Rp 19 triliun) dari perkiraan pembaruan paruh tahun pada tahun lalu.

Net Core Crown Debt Selandia Baru adalah NZ$ 99 miliar (Rp 995 triliun), atau NZ$ 0,9 miliar (Rp 9 triliun) kurang dari perkiraan.

Advertising
Advertising

"Negara ini berada dalam posisi fiskal yang lebih kuat dibandingkan dengan negara maju lainnya, dan kami akan memprioritaskan pengeluaran kami dengan hati-hati untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan jangka pendek dan persyaratan jangka panjang," kata Menteri Keuangan Grant Robertson.

Orang-orang dewasa mengawasi anak-anak sekolah bermain pada hari pertama semua batasan sosial dan pedoman kesehatan Selandia Baru dicabut setelah pemerintah menyatakan bebas dari wabah virus corona (Covid-19) di Nelson, Selandia Baru, 9 Juni 2020. [REUTERS / Tatsiana Chypsanava]

Radio NZ melaporkan, angka resmi menunjukkan defisit NZ$ 4,3 miliar (Rp 43,2 triliun) untuk lima bulan yang berakhir November, atau NZ$ 546 juta (Rp 5,5 triliun) lebih rendah dari perkiraan dalam pembaruan fiskal Desember.

Peningkatan belanja konsumen terus berlanjut, tetapi pada tingkat yang lebih lambat, dengan pendapatan Pajak barang dan Jasa NZ$ 400 juta (Rp 4 triliun) di atas perkiraan.

Baca juga: Selandia Baru Berpotensi Tutup Perbatasan Sepanjang 2021 Akibat COVID-19

Pendapatan dari penghasilan dan pajak perusahaan juga lebih tinggi NZ$ 300 juta (Rp 3 triliun) dari yang diharapkan.

"Ini menunjukkan bahwa tahun pajak penghasilan 2020 tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19 seperti yang diprediksi, yang menurut Departemen Keuangan menunjukkan perusahaan-perusahaan tidak terpukul oleh Covid-19 seperti yang diharapkan," kata Departemen Keuangan Selandia Baru.

Selandia Baru memperketat perbatasannya minggu ini setelah melaporkan kasus positif varian baru Covid-19 Afrika Selatan di dalam negeri, yang terkait dengan fasilitas karantina.

REUTERS | RADIO NZ

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-newzealand-economy-finances/new-zealand-says-government-finances-improve-after-containing-coronavirus-idUSKBN29Y07M?il=0

https://www.rnz.co.nz/news/business/435424/government-deficit-543m-less-than-forecast

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

5 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya