Umat Islam dan Kristen Singapura Bersatu Hadapi Ancaman Teror

Jumat, 29 Januari 2021 09:50 WIB

Sejumlah umat muslim menunggu dimulainya salat tarawih di sebuah masjid di Singapura, 26 Mei 2017. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, - Pemerintah Singapura gerak cepat menanggapi penangkapan seorang remaja 16 tahun yang ingin melakukan teror di dua masjid setempat. Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura K Shanmugam mengumpulkan para pemuka agama untuk menegaskan kembali solidaritas beragama di sana.

Berlangsung di Masjid Yusof Ishak di Woodlands, yang merupakan salah satu target remaja tersebut, pertemuan ini dihadiri para para pemimpin Kristen dan Islam. Shanmugam berterima kasih karena kelompok-kelompok agama menolak ideologi ekstremis dan menyatakan dukungan satu sama lain setelah mendengar berita tersebut.

“Apa yang kami miliki di Singapura cukup unik. Kami menganggapnya sebagai cara hidup, bahwa ada semangat kerukunan umat beragama, dan itu sangat berharga dan harus dilindungi," katanya dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 29 Januari 2021.

Presiden Dewan Nasional Gereja-Gereja Singapura, Pendeta Keith Lai, mengatakan pihaknya akan berdiri bersama dengan umat Islam untuk memerangi dan mengalahkan kebencian dan kekerasan. “Karena apa pun yang direncanakan oleh pemuda ini bertentangan dengan apa yang diajarkan Alkitab tentang cinta dan penerimaan,” katanya.

Menurut Lai, kehadirannya dalam pertemuan ini menegaskan komitmen gereja untuk berdiri bersama dengan Muslim. "Dan bekerja bersama mereka untuk meyakinkan mereka bahwa tidak ada permusuhan antara Kristen dan Muslim," tuturnya.

Advertising
Advertising

Baca juga: Remaja Singapura yang Ingin Serang Masjid Bakal Jalani Deradikalisasi

Mufti Nazirudin Mohd Nasir mengatakan komunitas-komunitas keagamaan sekarang harus membantu remaja ini dan banyak orang seperti dia untuk menghilangkan perasaan benci dan niat melakukan kekerasan. “Bukan untuk membentuk stereotip dan prasangka, melalui penutup mata yang buram dan layar piksel kebencian dan ekstremisme kekerasan,” ucap dia.

Nasir berterima kasih kepada badan keamanan Singapura karena telah menggagalkan serangan semacam itu sebelum terjadi.

Shanmugam mengatakan remaja itu akab menjalani deradikalisasi. Dia terlebih dahulu akan dibawa ke persidangan untuk memutuskan bagaimana proses rehabilitasi atau deradikalisasi dilakukan.

Menurut Shanmugam, remaja tersebut tidak akan diadili di pengadilan karena dia belum melakukan apapun. Ia mengamini akan terlambat jika harus ada peristiwa kriminal dahulu baru bisa menjatuhkan hukuman pada seseorang. Sebabnya, pemerintah Singapura cenderung melakukan deradikalisasi kepadanya. "Kami mendukung pendekatan di mana kami melakukan intervensi sejak dini," ujarnya

CHANNEL NEWS ASIA
https://www.channelnewsasia.com/news/singapore/teen-singaporean-isd-lawyer-court-terrorist-acts-mosques-14060142

Berita terkait

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

22 jam lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

1 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

2 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

2 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

2 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

3 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

3 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

4 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya