Amerika Tegaskan Dukungan ke Asia Tenggara Soal Konflik Laut Cina Selatan

Kamis, 28 Januari 2021 18:15 WIB

Kapal tempur USS Ronald Reagan dan kapal pertahanan Jepang JS Izumo, sedang beroperasi di Laut Cina Selatan. Sumber: JMSDF/US Navy/Handout via Reuters/aljazeera.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika yang baru, Antony Blinken, menegaskan sikap negaranya soal sengketa di Laut Cina Selatan. Dikutip dari Channel News Asia, Blinken menyampaikan bahwa Amerika akan membela negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, dan Vietnam yang berkonflik dengan Cina soal status perairan di Laut Cina Selatan.

"Administrasi Joe Biden menggarisbawahi bahwa Amerika menolak klaim Cina soal Laut Cina Selatan. Mereka telah melewati batas zona maritim yang boleh diklaim menurut aturan internasional," ujar Kementerian Luar Negeri Amerika dalam keterangan persnya, Kamis, 28 Januari 2021.

Beberapa hari terakhir, situasi di Laut Cina Selatan memang kembali memanas. Hal itu diawali dengan pernyataan Cina pada pekan lalu bahwa mereka telah meloloskan regulasi baru yang memperbolehkan kapal penjaga pantainya menembak kapal-kapal yang masuk ke perairan Cina secara ilegal.

Laut Cina Selatan, selama ini, diklaim Cina sebagai miliknya. Mereka berkali-kali mengganggu operasi negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, yang digelar di sana. Dengan berlakunya regulasi baru tersebut, Cina berpotensi lebih keras dalam memperlakukan kapal-kapal negara ASEAN.

"Regulasi ini masih sesuai dangan hukum yang berlaku internasional," klaim juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, pekan lalu. Chunying berkata, regulasi itu penting untuk menjaga kedaulatan, keamanan, serta hak maritim Cina.

Baca juga: Cina Minta Amerika Tarik Kapal Perangnya dari Laut Cina Selatan

Laut China Selatan dan dan Sembilan Garis Putus-putus


Setelah mengeluarkan regulasi tersebut, Cina kemudian mengeluarkan pernyataan diplomatik ke Amerika. Isinya, selain meminta Amerika untuk tidak ikut campur urusan Taiwan, adalah permintaan penarikan mundur pasukan di Laut Cina Selatan. Menurut Cina, keberadaan armada Amerika hanya akan memperburuk situasi di Laut Cina Selatan.

Amerika, sejauh ini, tetap mempertahankan armada Angkatan Laut-nya di Laut Cina Selatan. Dipimpin oleh kapal perang USS Theodore Roosevelt, kapal itu dinyatakan Amerika untuk mempromosikan perairan yang bebas dan terbuka. Amerika sendiri tengah giat membangun sekutu di kawasan Indo Pasifik untuk menekan pengaruh Cina di Laut Cina Selatan.

Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin, membenarkan hal tersebut. Ia berkata, Blinken telah menghubungi untuk menegaskan posisi Amerika soal konflik Laut Cina Selatan. Dalam pernyataannya, kata Locsin, Blinken menjamin sikap Amerika tidak berubah.

"Menteri Blinken menyatakan siap membela Asia Tenggara dalam menghadapi tekanan dari Cina," ujar Locsin. Selain Filipina, negara yang klaim wilayah perairannya beririsan dengan Laut Cina Selatan adalah Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan.

Baca juga: Cina Gelar Latihan Militer di Laut Cina Selatan Januari Ini

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

https://www.channelnewsasia.com/news/world/us-south-china-sea-southeast-asia-philippines-blinken-14059714

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

3 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

12 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

16 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

16 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

17 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya