Cina Peringatkan Taiwan Bahwa Memerdekakan Diri Berarti Perang Dengannya

Kamis, 28 Januari 2021 17:35 WIB

Pesawat tempur Indigenous Defense Fighters (IDF) buatan dalam negeri Taiwan mengambil bagian dalam latihan militer Han Kuang live-fire anti-pendaratan, yang mensimulasikan invasi musuh, di Taichung, Taiwan, 16 Juli 2020. Ketika Joe Biden menjadi presiden AS terpilih, Taiwan masih mennunggu kebijakan pemerintahan baru. REUTERS/Ann Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Cina memperkuat tekanannya ke Taiwan. Setelah beberapa kali menerabas batas kedaulatan Taiwan dengan pesawat tempurnya, sekarang Cina memperingatkannya untuk tidak memerdekakan diri. Jika Taiwan tetap ngeyel, maka Cina menyatakan akan menganggapnya sebagai ajakan berperang.

"Kami memperingatkan mereka yang mendorong Kemerdekaan Taiwan. Mereka yang bermain dengan api akan membakar dirinya sendiri. Kemerdekaan Taiwan berarti ajakan berperang," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Cina, Wu Qian, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 28 Januari 2021.

Wu Qian melanjutkan, Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Cina. Oleh karenanya, adalah hak Cina untuk melarang kemerdekaan Taiwan. Hal tersebut, menurut Wu, termasuk pengiriman pesawat militer Cina ke Taiwan yang ia anggap penting untuk menjaganya dari intervensi-intervensi asing.

Siapa pihak asing tersebut tidak dinyatakan secara detil oleh Wu Qian. Namun, patut diduga pihak asing yang ia maksud adalah Amerika. Hal ini mengingat Amerika kian dekat dengan Taiwan beberapa tahun terakhir, termasuk mendukung mereka untuk dipandang negara merdeka. Amerika, sebagaimana diketahui, tengah berkonflik dengan Cina.

Presiden Amerika yang baru, Joe Biden, pun mendukung Taiwan. Ia memastikan bahwa dukungan Amerika ke Taiwan akan tetap solid meski terjadi pergantian kepemimpinan. Nah, oleh Cina, pernyataan Joe Biden itu dianggap sebagai sinyal negatif atau intervensi terhadap urusan internalnya.

"Aktivitas militer oleh Pasukan Pembebasan Rakyat Cina di Selat Taiwan adalah langkah yang perlu kami ambil untuk merespn situasi keamanan di sana, termasuk untuk menjaga kedaulatan nasional."

"Mereka adalah respon serius dari kami terhadap intervensi asing serta provokasi yang digaungkan kelompok kemerdekaan Taiwan," ujar Wu Qian menegaskan.

Per berita ini ditulis, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menegaskan bahwa negaranya sudah merdeka dan bukan milik siapapun, apalagi Cina. Namun, awal Januari lalu, Tsai Ing Wen sudah melemparkan pesan kepada Cina bahwa pihaknya siap bernegosiasi untuk menyelesaikan permusuhan antara Cina dan Taiwan secara damai.

Baca juga: Taiwan Siagakan Rudal Setelah Mendeteksi 8 Pesawat Pengebom Cina

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/china-warns-taiwan-independence-means-war-military-activities-14060948?cid=FBcna

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

12 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

21 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya