3 Unjuk Rasa di Eropa Menolak Aturan Lockdown
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 28 Januari 2021 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lebanon diselimuti ketegangan setelah unjuk rasa menolak lockdown memasuki hari ketiga. Unjuk rasa pada Rabu, 27 Januari 2021, pun berujung ricuh.
Saksi mata menceritakan aparat kepolisian melepaskan tembakan peluru karet saat demonstran mencoba menyerang gedung pemerintah di Kota Tripoli, Lebanon. Demonstran yang marah juga melemparkan batu, bom molotov dan membakar sebuah mobil.
Puluhan orang mengalami luka-luka, tidak ada laporan korban jiwa. Unjuk rasa terjadi di beberapa kota miskin di Lebanon. Mereka yang memprotes mengatakan lockdown yang sangat ketat membuat mereka tak punya sarana untuk bertahan dari perekonomian Lebanon yang runtuh.
Selain Lebanon, warga di tiga negara Eropa berikut juga melakukan protes atas pengetatan aturan yang diberlakukan untuk mengerem penyebaran pandemik Covid-19.
Baca juga: Lockdown di Inggris Kemungkinan Dicabut Maret 2021
1.Prancis
Guru dan mahasiswa di Paris, Marseille dan beberapa kota lainnya di Prancis pada Selasa, 26 Januari 2021, melakukan aksi mogok sebagai bentuk protes menuntut perlindungan yang lebih baik dari bahaya virus corona di sekolah-sekolah
“Bosan dengan zoom !,” teriak mahasiswa, yang frustrasi karena dilarang ke kampus sejak Oktober 2020.
Sedangkan serikat guru dalam unjuk rasa itu mengajukan tuntutan kenaikan gaji dan meminta agar pemerintah merekrut lebih banyak tenaga pendidik setelah bertahun-tahun Prancis kekurangan tenaga pendidik.
- Jerman
Ribuan orang di Ibu Kota Berlin melakukan aksi jalan pada Sabtu, 1 Agustus 2020. Aksi tersebut untuk memprotes kebijakan yang dilakukan Jerman untuk membendung penyebaran virus corona.
Mereka yang berunjuk rasa menyebut pengetatan aturan itu mencederai hak-hak dan kebebasan masyarakat. Dikutip dari reuters.com, unjuk rasa itu diperkirakan diikuti oleh 17 ribu orang, diantaranya libertarian, loyalis konstitusional dan aktivis anti-vaksin. Terlihat pula kelompok sayap kanan sambil membawa bendera Jerman dan bendera kekaisaran berwarna merah.
Jerman awalnya sudah sukses menekan pandemik virus corona, namun infeksi virus mematikan tersebut naik lagi. Sebagian besar masyarakat Jerman menghormati langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah, yang diantaranya imbauan agar menggunakan masker saat orang masuk ke toko-toko.
3.Belanda
Kepolisian Belanda menahan ratusan demonstran pada Senin sore, 24 Januari 2021. Unjuk rasa pada Senin itu adalah aksi protes ketiga, yang telah menjadi kerusuhan nasional.
Protes menentang jam malam dan lockdown tersebut telah menjadi unjuk rasa terburuk di Belanda dalam 40 tahun terakhir. Protes terjadi di lebih dari 10 kota di Belanda. Setidaknya 10 aparat kepolisian mengalami luka-luka dalam bentrokan dengan demonstran.
Sumber: https://www.france24.com/en/france/20210126-sick-of-zoom-teachers-and-students-rally-in-france-for-more-virus-support