Ingin Evaluasi, Joe Biden Hentikan Sementara Penjualan Senjata

Kamis, 28 Januari 2021 12:00 WIB

F-35 adalah pesawat tempur generasi ke-5 yang canggih.Pesawat siluman ini membawa rudal dan bom di dalam perutnya, sehingga semakin memperkecil cross section radar (CSR). CSR kecil membuat radar lawan sulit mendeteksi F-35. Amerika serikat mengembangkan bom berdiameter kecil untuk pesawat tempur siluman F-22 dan F-35. US Marine/Lance Cpl. Remington Hall

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk sementara menghentikan beberapa jenis penjualan senjata ke sekutu-sekutu negara itu. Sumber di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Rabu, 27 Januari 2021, menyebut langkah tersebut diambil karena Washington ingin melakukan evaluasi.

Evaluasi semacam ini adalah hal yang biasa dilakukan oleh pemerintahan yang baru. Dalam pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, Presiden dari Partai Republik itu membuat kesepakatan langsung, diantaranya pembuatan 50 unit jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin. Kesepakatan itu dikunci beberapa saat sebelum Biden dilantik sumpah jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat.

Baca juga: Penjualan Senjata Api Melonjak Menjelang Pilpres AS

Ilustrasi senjata api. w-dog.net

Advertising
Advertising

Kementerian Luar Negeri untuk sementara menghentikan beberapa transfer di Kementerian Pertahanan dan penjualan dalam kerangka Foreign Military Sales dan Direct Commercial Sales agar pemerintahan berikutnya memiliki kesempatan untuk melakukan evaluasi

Jet tempur F-35 adalah sebuah komponen besar dari penjualan senjata teknologi tinggi dari General Atomics, Lockheed dan Raytheon Technologies Corp ke Uni Emirat Arab.

“Dengan adanya pergantian pemerintahan, semakin kecil kemungkinan kami mendapatkan izin untuk sebuah penjualan langsung senjata-senjata ofensif senilai sekitar USD 500 juta ke sebuah kustomer di Timur Tengah,” demikian keterangan Raytheon Company, sebuah kontraktor bidang pertahanan, Selasa, 26 Januari 2021.

Sedangkan Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Amerika Serikat, Yousef al-Otaiba, mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Pemerintahan Biden dengan melakukan pendekatan yang komprehensif demi mewujudkan perdamaian serta stabilitas di Timur Tengah.

“Paket F-35 lebih dari sekedar menjual perangkat militer (senjata) pada sebuah mitra. Sama seperti Amerika Serikat, ini memungkinkan pula bagi Uni Emirat Arab untuk mempertahankan diri dari agresi yang besar,” kata al-Otaiba.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-usa-arms-emirates/biden-administration-temporarily-holds-some-u-s-weapons-exports-official-says-idUSKBN29W2L8

Berita terkait

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

8 menit lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

5 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

20 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

21 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

22 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

22 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

23 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

23 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

23 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya