Polisi Rusia Tangkap 3 Ribu Pendukung Alexei Navalny

Minggu, 24 Januari 2021 20:15 WIB

Petugas kepolisian bentrokan dengan demonstran yang menuntut pembebasan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Rusia, 23 Januari 2021. REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, - Puluhan ribu orang menggelar unjuk rasa di seluruh negeri untuk menuntut pembebasan kritikus pemerintah Rusia, Alexei Navalny. Kepolisian menahan lebih dari 3 ribu orang dan menggunakan kekerasan untuk membubarkan demonstrasi di berbagai tempat itu.

Navalny telah meminta para pendukungnya untuk berunjuk rasa setelah dia ditangkap akhir pekan lalu ketika kembali ke Rusia dari Jerman. Ini adalah kedatangan pertamanya ke Rusia sejak menuding pemerintah meracuninya dengan zat saraf.

Seperti dilaporkan Reuters, Ahad, 24 Januari 2021, pihak berwenang telah melarang orang-orang untuk menggelar demonstrasi dengan dalih berisiko tertular Covid-19. Polisi juga mengancam akan menuntut dan memenjarakan mereka yang berunjuk rasa karena menghadiri acara yang tidak sah.

Advertising
Advertising

Tetapi pengunjuk rasa menentang larangan tersebut. Meski cuaca dingin hingga mencapai minus 50 derajat celsius, demonstrasi tetap digelar.

Leonid Volkov, seorang rekan Navalny, meminta demonstran untuk melakukan hal yang sama akhir pekan depan untuk mencoba membebaskan Navalny. "Dari cengkeraman para pembunuhnya," katanya dikutip dari Reuters.

Baca juga: Sumber Kremlin Sebut Alexei Navalny Mulai Mengancam Putin

Di pusat kota Moskow, Reuters memprediksi ada 40 ribu orang telah berkumpul dalam unjuk rasa tidak sah terbesar selama bertahun-tahun. Polisi dilaporkan menahan orang secara kasar, memasukkan mereka ke dalam van terdekat.

Pihak berwenang mengatakan hanya sekitar 4 ribu orang yang muncul, sementara kementerian luar negeri mempertanyakan perkiraan kerumunan Reuters. “Kenapa tidak langsung bilang 4 juta?” kata mereka dalam akun Telegram resminya.

Alexei Navalny adalah seorang pengacara berusia 44 tahun. Ia kini berada di penjara Moskow setelah menuduh Presiden Vladimir Putin memerintahkan percobaan pembunuhannya.

Putin membantahnya dan menuduh Alexei Navalny bagian dari kampanye trik kotor yang didukung Amerika Serikat untuk mendiskreditkannya.

REUTERS

https://www.reuters.com/article/BigStory12/idUSKBN29R10S

Berita terkait

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

9 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

14 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

2 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya