Pengusaha Israel Beny Steinmetz Divonis Penjara dan Denda Rp791 M

Sabtu, 23 Januari 2021 20:00 WIB

Beny Steinmetz. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha kelas kakap asal Israel, Beny Steinmetz, pada Jumat, 23 Januari 2021, divonis bersalah oleh sebuah pengadilan kriminal di Swiss atas tuduhan korupsi dan pemalsuan. Dia dikenakan hukuman lima tahun penjara dan membayar denda yang lumayan besar, yakni 50 juta swiss frank (Rp. 791 miliar).

Putusan itu dijatuhkan setelah sidang berjalan selama dua pekan. Steinmetz adalah pengusaha bidang pertambangan dan penjual berlian. Pengejarannya terkait penyimpanan bijih besi terbanyak di dunia, yang melibatkannya.

Baca juga: Jaksa Israel Rekomendasikan Benjamin Netanyahu Korupsi

Advertising
Advertising

Steinmetz mengatakan dia akan mengajukan banding atas putuan hakim itu, termasuk hukuman denda yang dijatuhkan padanya.

“Ini sebuah ketidak adilan yang besar,” kata Steinmetz.

Steinmetz dan dua pelaku lainnya dituduh telah membayar atau mengatur pembayaran uang suap sebesar USD 10 juta pada 2006 – 2010 kepada Mamadie Toure. Jaksa penuntut menyebut, Toure adalah istri mantan Presiden Guinea, Lansana Conte, agar bisa mendapatkan izin mengekplorasi bijih besi yang terpendam di wilayah pinggir pegunungan Simandou, Guinea – sebuah negara di Afrika barat.

Steinmetz juga dituduh telah memalsukan dokumen untuk menutup-nutupi perbuatannya melalui perusahaan cangkang dan beberapa rekening bank. Toure saat ini tinggal di Florida, Amerika Serikat dan belum mau berkomentar atas putusan Steinmetz.

Steinmetz dan dua terdakwa lainnya membantah semua tuduhan yang diarahkan pada mereka. Hakim Alexandra Banna mengatakan Steinmetz dan dua terdakwa lainnya telah menggunakan akun palsu dan mencoba untuk menghancurkan dokumen yang memberatkan tindak kejahatan mereka.

Banna mengatakan Steinmetz telah mendapatkan keuntungan dari hak-hak untuk menambang dan tidak satu sen pun dibaginya dengan Guinea. Pejabat di Guinea belum mau berkomentar mengenai hal ini.

Steinmetz, 64 tahun, sebelumnya tinggal di Jenewa, Swiss, lalu pindah ke Isreal pada 2016. Pengusaha itu pernah tercatat sebagai miliarder dan salah satu orang terkaya di Israel. Pengadilan memperkirakan kekayaannya bernilai USD 50 juta – USD 80 juta (Rp 701 miliar – Rp1,1 triliun).

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-swiss-steinmetz/swiss-court-finds-israeli-businessman-beny-steinmetz-guilty-of-corruption-idUSKBN29R27Q

Berita terkait

Usai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara

2 jam lalu

Usai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara

Buntut dari musibah kebakaran, kantor UNRWA di Yerusalem Timur akan ditutup sementara sampai situasi aman.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

4 jam lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Optimis Pemerintahan Prabowo Subianto akan Tetap Dukung Palestina

6 jam lalu

Duta Besar Palestina Optimis Pemerintahan Prabowo Subianto akan Tetap Dukung Palestina

Duta Besar Palestina mengatakan kebijakan Indonesia soal dukungan terhadap Palestina akan tetap sama di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Universitas di Belgia Hentikan Kerja Sama dengan Institusi dari Israel

6 jam lalu

Universitas di Belgia Hentikan Kerja Sama dengan Institusi dari Israel

The Free University of Brussels di Belgia mengumumkan menarik diri dari sebuah proyek kerja sama dengan institusi dari Israel

Baca Selengkapnya

PSSI Marah Suporter Timnas U-23 Indonesia Serbu Akun Instagram Guinea dengan Ujaran Rasis

7 jam lalu

PSSI Marah Suporter Timnas U-23 Indonesia Serbu Akun Instagram Guinea dengan Ujaran Rasis

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga minta suporter Timnas U-23 Indonesia yang menyampaikan ujaran rasis untuk berhenti melakukan tindakannya itu.

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

9 jam lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

10 jam lalu

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

Pemerintah Slovenia pada Kamis memulai prosedur untuk mengakui Negara Palestina guna membantu mengakhiri kekerasan di Gaza

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

11 jam lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

12 jam lalu

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

Hubungan AS dan Israel tidak selamanya harmonis, beberapa momen mencerminkan Amerika Serikat kecewa dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

12 jam lalu

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

Israel telah menghabiskan dana sebesar 60 miliar shekel atau sekitar Rp258 triliun setelah tujuh bulan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya