Korea Utara Diduga Gunakan Diplomasi untuk Kembangkan Senjata Nuklir

Sabtu, 23 Januari 2021 17:00 WIB

Deretan persenjataan militer terlihat selama parade militer untuk memperingati Kongres ke-8 Partai Buruh di Pyongyang, Korea Utara, Kamis, 14 Januari 2021. Dalam parade ini Korea Utara memamerkan kekuatan militernya, dan mengklaim sebagai negara dengan senjata nuklir dan kekuatan pertahanan terbesar di dunia. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat intelijen Amerika Serikat untuk Korea Utara pada Jumat, 23 Januari 2021 memperingatkan Korea Utara hanya melihat diplomasi sebagai alat untuk meningkatkan pengembangan senjata nuklirnya, kendati pemerintahan Presiden Joe Biden menantikan kesempatan untuk berunding dengan Pyongyang.

Sydney Seiler, anggota intelijen Nasional Amerika Serikat untuk Korea Utara, mengatakan senjata yang dikembangkan oleh Pyongyang telah menjadi kebijaksanaan Korea Utara yang konsisten selama 30 tahun.

“Setiap hubungan diplomasi ditujukan untuk program nuklir lebih lanjut, bukan untuk menemukan jalan keluar. Saya hanya mendesak masyarakat agar jangan sampai ada ambiguitas taktis menghalangi kejelasan strategis soal Korea Utara, yang kita punya,” kata Seiler.

Detik-detik peluncuran proyektil jarak pendek di Wonsan, Korea Utara, Sabtu, 4 Mei 2019 waktu setempat. Sejumlah analis menduga Korea Utara berusaha memperkuat tekanan kepada Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump dan Kim Jong Un gagal mencapai kesepakatan tentang denuklirisasi dalam KTT di Hanoi, Vietnam Februari lalu. KCNA via REUTERS

Advertising
Advertising

Dengan begitu, Seiler mengimbau pihaknya agar jangan terburu-buru jika Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengajukan undangan dialog dalam waktu dekat. Amerika Serikat juga baiknya tidak terlalu berharap jika Korea Utara melepaskan rudal balistik lintas benua (ICBM). Seiler juga mengatakan bantuan kemanusiaan bukan sesuatu yang menarik bagi Pyongyang.

Baca juga: Korea Utara Kini Miliki 40 Hulu Ledak Senjata Nuklir

Sebelumnya pada Selasa, 19 Januari 2021, Anthony Blinken, kandidat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, mengatakan Pemerintahan Amerika Serikat yang baru berencana mengevaluasi secara menyeluruh pendekatan Amerika Serikat ke Korea Utara. Evaluasi tersebut untuk mencari cara meningkatkan tekanan pada Pyongyang agar kembali bernegosiasi.

Juru bicara DPR Amerika Serikat, Jen Psaki, pada Jumat, 23 Januari 2021, menekankan kembali bahwa senjata nuklir Korea Utara adalah sebuah ancaman serius pada perdamaian dan Washington memiliki kepentingan mendesak untuk menghalangi Pyongyang dalam hal ini.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-usa-biden-north-korea/north-korea-sees-talks-as-way-to-advance-nuclear-program-says-u-s-intel-official-idUSKBN29R2FZ

Berita terkait

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

6 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

8 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

11 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

12 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

15 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

15 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

19 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

20 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

21 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

23 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya