Anthony Fauci Lega Bisa Bebas dari Donald Trump Soal Menjelaskan COVID-19

Jumat, 22 Januari 2021 13:01 WIB

Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, mendengarkan ketika Presiden AS Donald Trump menjawab pertanyaan selama pengarahan harian satuan tugas virus Corona di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Maret 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penasehat Medis Amerika, Anthony Fauci, mengaku bahagia bisa kembali berbicara soal COVID-19 berdasarkan sains. Bagaimana tidak, empat tahun terakhir dirinya berhadapan dengan mantan Presiden Donald Trump yang kerap membuat klaim tak berdasar soal pandemi COVID-19.

'Bahwa sekarang bisa kembali ke pemerintahan, menjelaskan apa yang saya tahu, apa yang bukti sains katakan - membiarkan sains yang berbicara - itu sebuah perasaan yang lega," ujar Anthony Fauci, dikutip dari Reuters, Jumat, 22 Januari 2021.

Anthony Fauci kemudian memuji Presiden Amerika terbaru, Joe Biden, yang memberinya kepercayaan lebih untuk menangani pandemi COVID-19. Hal tersebut mulai dari menyusun strategi melawan virus COVID-19 hingga membawa Amerika kembali WHO demi penanganan pandemi yang lebih terkoordinir dengan negara-negara tetangga.

Semasa di bawah pemerintahan Donald Trump, Fauci mengaku tidak nyaman menjalankan tugasnya. Sebab, dirinya kerap terjebak situasi di mana harus membantah atasannya sendiri. Salah satu hal yang ia singgung adalah ketika dirinya membantah pernyataan Donald Trump soal obat malaria, hydroxychloroquine, bisa digunakan untuk pengobatan COVID-19.


Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Dr. Anthony Fauci, menghadiri pertemuan respons virus Corona dengan Presiden AS Donald Trump dan Gubernur Lousiana John Bel Edwards di Oval Office Gedung Putih, Washington, AS, 29 April 2020.[REUTERS]


"Itu klaim yang tidak berdasarkan pada fakta sains. Saya tidak nyaman berada di dalam situasi bertentangan dengan Presiden Amerika."

"Apa yang baru dari administrasi (Joe Biden) ini adalah jika anda tidak punya jawabannya, maka anda tidak perlu mengarang. Anda cukup menjawab tidak tahu," ujar Fauci, menyindir Donald Trump yang juga pernah menganjurkan penyuntikan disinfektan ke tubuh untuk melawan COVID-19.

Terakhir, Fauci menyebut situasi pandemi COVID-19 di Amerika masih sangat serius. Namun, data tujuh hari terakhir, kata ia, menunjukkan indikasi pertumbuhan kasus mulai menurun. Jika protokol kesehatan ditegakkan dan vaksinasi COVID-19 berhasil dilakukan, Fauci optimistis kondisi akan kian membaik.

Per berita ini ditulis, tercatat ada 25 juta kasus dan 420 ribu kematian akibat COVID-19 di negeri Paman Sam.

"Jika 70-80 persen warga Amerika sudah divaksin pada musim panas nanti (Juli), warga Amerika bisa mulai merasakan situasi normal dalam kapasitas tertentu," ujarnya optimistis.

Joe Biden, secara terpisah, meminta warga Amerika untuk patuh memakai masker 100 hari ke depan. Aturan itu berlaku tak hanya di lokasi properti federal, tetapi juga di transportasi publik.

"Pakar berkata, dengan memakai masker dari sekarang hingga April, kita bisa menyelematkan lebih dari 50 ribu nyawa," ujar atasan baru Anthony Fauci tersebut yang juga mewajibkan pendatang dari luar Amerika menjalani isolasi mandiri sepekan."

Baca juga: Joe Biden Wajibkan Pendatang dari Luar Amerika Karantina Sepekan

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-biden/biden-lays-out-plans-for-covid-19-testing-vaccinations-and-masks-idUSKBN29Q15Y

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

17 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

20 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

23 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya