Hari Terakhir, Pemerintahan Trump Sebut Cina Lakukan Genosida Pada Muslim Uighur

Rabu, 20 Januari 2021 09:00 WIB

Mike Pompeo . REUTERS/Tom Brenne

TEMPO.CO, Jakarta - Di hari terakhir pemerintahannya, administrasi Presiden Donald Trump kembali melancarkan 'serangan' kepada Pemerintah Cina. Dikutip dari CNN, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyatakan CIna telah melakukan genosida dan kejahatan kemanusiaan terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.

"Genosida ini masih berjalan dan kami menyaksikan upaya sistematik untuk menghancurkan Uighur oleh pemerintah Cina," ujar Mike Pompeo dalam keterangan persnya, Selasa, 19 Januari 2021.

Pernyataan ini tidak sepenuhnya baru. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Amerika pernah menyatakan bahwa dua juta Uighur ditahan di kamp konsentrasi yang berada di Xinjiang.

Cina berkali-kali membantah tuduhan soal pelanggaran hak asasi manusia terhadap Uighur. Mereka berdalih pengawasan ketat dan perilaku tegas terhadap Uighur untuk menangkal ekstrimisme dan terorisme. Namun, catatan pemerintah Cina yang bocor tahun lalu menyatakan hal berbeda.

Menurut catatan itu, Cina bersikap sewenang-wenang terhadap Uighur. Penahanan berlangsung dengan sangat mudah, di mana muslim Uighur bisa saja ditahan hanya karena mengenakan cadar atau memanjangkan jenggot.


Petugas kepolisian melakukan penjagaan di pusat pendidikan keterampilan kejuruan untuk Muslim Uighur di Xinjiang, Cina, 4 September 2018. Cina mengklaim kamp itu sebagai pusat pelatihan vokasi profesional yang digunakan untuk kontra-terorisme sekaligus meningkatkan keterampilan. REUTERS/Thomas Peter


"Sejak Maret 2017, otoritas lokal (di Xinjiang) secara drastis menaikkan represinya terhadap Muslim Uighur dan anggota dari kelompok minoritas lainnya, termasuk etnis Kazakhs dan Kyrgyz."

"Pemerintah Cina juga telah melakukan sterilisasi dan aborsi paksa terhadap perempuan Uighur ataupun memaksa mereka untuk menikah dengan non-Uighur. Anak-anak Uighur juga dipisahkan dari orang tua mereka," ujar Mike Pompeo menegaskan.

Belum lama ini, Amerika memblokir impor produk katun dan tomat yang diproduksi di Xinjiang. Kekhawatiran Amerika, produk-produk itu disediakan lewat tenaga kerja paksa.

Presiden Amerika Terpilih Joe Biden, yang dilantik hari ini, berkomitmen untuk memberikan tekanan ke Cina soal isu hak asasi manusia ini. Tim Joe Biden bahkan lebih dulu menggunakan istilah "Genosida" dibandingkan administrasi Donald Trump.

Di Xinjiang, kurang lebih ada 11 juta Uighur yang tinggal. Salah satu penyintas Uighur, yang pernah tinggal di kamp konsentrasi, menyatakan dirinya pernah menjadi korban penyiksaan dan diperlakukan secara tidak manusiawi.

Baca juga: Muslim Uighur Diduga Dipaksa Makan Daging Babi di Kamp Konsentrasi

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2021/01/19/us/us-xinjiang-china-genocide-intl/index.html

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

18 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

19 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya