Saling Kirim Surat, Erdogan dan Presiden Prancis Mesra Kembali

Sabtu, 16 Januari 2021 16:00 WIB

Foto milik kantor berita Turki Anadolu Agency yang memperlihatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sidang Majelis Umum PBB pada 25 September 2018.

TEMPO.CO, - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Prancis Emmanuel Macron saling berkirim surat untuk memperbaiki hubungan. Kedua pemimpin ini sebelumnya kerap berseteru dan mengkritik satu sama lain.

Erdogan mulanya menulis pesan Tahun Baru kepada Macron. Ia menyatakan belasungkawa atas beberapa serangan di Prancis tahun lalu.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Macron menjawab surat Erdogan itu dengan balasan yang positif. "Dimulai dengan ucapan 'Dear Tayyip' dan mengatakan dia terbuka untuk pertemuan," katanya dikutip dari Aljazeera, Sabtu, 16 Januari 2021.

Advertising
Advertising

Dalam suratnya, kata Cavusoglu, Macron mengatakan bahwa peran Turki amat penting bagi kawasan Eropa. Macron pun menyampaikan keinginannya untuk mengembangkan hubungan positif dengan Turki. "Serta untuk bertemu dengan presiden kami di masa mendatang," ujarnya.

Baca juga: Erdogan Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac

Tanggapan Macron ini membuka peluang untuk kerja sama terkait masalah bilateral, terorisme, masalah regional seperti Suriah dan Libya, serta kemitraan di bidang pendidikan.

Kepresidenan Prancis mengkonfirmasi pertukaran surat dengan Erdogan itu tanpa memberikan rincian. "Kami sekarang membutuhkan gerakan yang nyata" kata kepresidenan Prancis

Sebelumnya, Turki dan Prancis kerap berselisih tentang sejumlah masalah internasional, termasuk konflik di Suriah, Libya dan Nagorno-Karabakh. Ketegangan diplomatik telah disertai dengan perseteruan pribadi yang pahit antara Erdogan dan Macron tersebut.

Pada pertemuan dengan para pemimpin Uni Eropa, Macron mengatakan bahwa orang Turki pantas mendapatkan sesuatu di luar kebijakan Erdogan.

Macron juga sempat mengatakan Islam adalah agama yang sedang dalam krisis secara global. Ucapannya itu memicu tanggapan keras di dunia Muslim, yang menyerukan pemboikotan produk Prancis.

Erdogan bergabung dalam protes itu dan mengatakan bahwa Macron memerlukan pemeriksaan kesehatan mental . Dia juga menuduh Macron Islamophobia dan mendesak para pemilih Prancis untuk menyingkirkan Macron secepat mungkin.

ALJAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2021/1/15/france-and-turkey-exchange-letters-to-improve-collaboration

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

10 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

12 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

16 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

17 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

18 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

8 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

10 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

12 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya