WHO Sebut Varian Baru COVID-19 Sudah Terdeteksi di 70 Negara

Kamis, 14 Januari 2021 13:30 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, meminta berbagai negara untuk terus waspada akan kemunculan varian baru COVID-19. Sebab, dalam penelusuran mereka, varian baru COVID-19 telah menyebar ke puluhan negara, baik itu varian yang berasal dari Inggris maupun Afrika Selatan.

Varian baru COVID-19 dari Inggris, misalnya, sudah terlacak di 50 negara menurut penelusuran WHO. Sementara itu, untuk varian baru COVID-19 dari Afrika Selatan, yang dikenal sebagai strain 501Y.V2, ditemukan di 20 negara. Angak-angka tersebut, menurut WHO, merupakan hasil penelusuran sejak kemunculan awal mereka di bulan Desember 2020.

"Meski varian baru COVID-19 ini tidak menimbulkan gejala yang lebih parah, mereka mengakibatkan penambahan jumlah kasus yang begitu cepat hingga sistem kesehatan dalam tekanan," ujar keterangan pers WHO, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Kamis, 14 Januari 2021.

WHO menduga banyak negara menyepelekan kehadiran varian baru COVID-19 tersebut. Sebab, sebelumnya, tidak ada catatan bahwa varian baru itu bisa menyebar hingga lintas geografis.

Perkembangan terbaru, kata WHO, mereka tengah menelusuri laporan penemuan varian baru COVID-19 di Jepang. Berdasarkan laporan yang mereka dapat, varian baru itu terdeteksi pada empat pendatang asal Brasil. Mereka adalah dua orang dewasa dan dua anak-anak. WHO belum bisa memastikan apakah varian baru COVID-19 itu mirip dengan yang di Afrika, Inggris, atau varian baru lagi.

"Tujuan bersama kami adalah memiliki mekanisme global yang lebih cepat mendeteksi dan mempelajari segala varian (COVID-19) yang dilaporkan dan dampaknya terhadap upaya pencegahan penyebaran penyakit," ujar Kepala Penelitian dan Pengembangan WHO, Ana Maria Henao Resapo.

"Semakin banyak virus yang menyebar, maka ini menjadi kesempatan untuk berubah. Tingginya transmisi virus menandakan kita harus bersiap akan munculnya varian-varian baru (COVID-19) lainnya," ujar Ana Maria menegaskan.

Per berita ini ditulis, tercatat ada 92,7 juta kasus dan 1,9 juta korban meninggal akibat COVID-19 di seluruh dunia. Beberapa negara kembali menerapkan lockdown atau status darurat nasional untuk merespon situasi pandemi yang memburuk. Malaysia, misalnya, menerapkan status darurat nasional hingga Agustus nanti. Contoh lain, Inggris, menerapkan lockdown nasional ketiganya.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2021/1/13/who-uk-virus-variant-now-in-scores-of-countries-territories

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

14 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

3 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya