Donald Trump Diperingatkan Tidak Memberi Keringanan Hukum ke Dirinya Sendiri

Selasa, 12 Januari 2021 12:53 WIB

William Barr tersenyum selama jeda dalam dengar pendapat Komite Kehakiman Senat tentang pencalonannya sebagai jaksa agung Amerika Serikat di Capitol Hill di Washington, AS, 15 Januari 2019. [REUTERS / Yuri Gripas]

TEMPO.CO, Jakarta - Penasehat Gedung Putih Pat Cipollone dan mantan Jaksa Agung William Barr memperingatkan Presiden Amerika Donald Trump untuk tidak memberikan keringanan hukum kepada dirinya sendiri. Hal tersebut menyusul kabar bahwa Donald Trump tengah menimbang-nimbang menggunakan wewenang tersebut untuk menghindari hukuman atas kerusuhan US Capitol.

"Situasi di Washington DC telah mengangkat sejumlah isu di Gedung Putih, termasuk soal hak memberikan keringanan hukuman," ujar salah satu pejabat pemerintah yang mengkonfirmasi isu tersebut, dikutip dari CNN, Selasa, 12 Januari 2021.

Diberitakan sebelumnya, Donald Trump tengah menjadi sorotan beberapa pekan terakhir. Ia diyakini terlibat dalam berbagai aktivitas yang melanggar hukum. Misalnya, dua pekan lalu, ia ketahuan memaksa pejabat pemerintah negara bagian Georgia untuk mengubah hasil Pilpres Amerika di sana. Sejumlah pakar menganggapnya bisa dijerat dengan pasal penipuan pemilu.

Pekan lalu, ia ganti disorot atas kasus kerusuhan US Capitol. Ia dianggap telah memprovokasi pendukungnya untuk menyerbu US Capitol ketika pengesahan hasil Pilpres Amerika tengah berlangsung. Pengacara dari negara bagian Washington DC mengungkapkan bahwa aparat penegak hukum telah menginvestigasi kasus tersebut dan tidak tertutup kemungkinan penelusuran akan mengarah ke pemerintah juga.



Banyaknya sorotan ke dirinya membuat Donald Trump akhir-akhir ini kembali mengkaji pemberian keringanan hukum kepada dirinya sendiri. Ia dikabarkan telah berdiskusi dengan penasehat Gedung Putih dan pakar hukum untuk mempelajari konsekuensi legal dan politik. Pada 2018 lalu, Donald Trump berkeyakinan bahwa dirinya memiliki hak penuh untuk mengampuni dirinya sendiri.

William Barr, yang mengundurkan diri dari posisinya usai berkonflik dengan Trump, mengatakan tak elok seorang presiden mengampuni dirinya sendiri. Dan, menurutnya, legal memo di tahun 1974 juga tidak menganjurkan hal itu.

"Hukum dasarnya adalah tidak ada orang yang boleh menjadi hakim dalam kasusnya sendiri. Presiden tidak bisa meringankan hukumannya sendiri," ujar memo itu.

Walau begitu, memo tersebut menganjurkan keringanan hukum diberikan apabila presiden inkumben telah mengundurkan diri. Caranya, lewat wakil presiden yang menggantikannya. Hal itu yang dilakukan Presiden Gerald Ford kepada Richard Nixon di tahun 1974 atas skandal Watergate.

Dalam kasus Donald Trump, maka keringanan hukum bisa diberikan oleh Mike Pence. Belum lama ini, hubungan Trump dan Pence retak akibat isu pengesahan hasil Pilpres Amerika. Namun, Senin kemarin, keduanya dikabarkan telah bertemu untuk berdamai dan sepakat menjalani pemerintahan hingga usai. Presiden Amerika Terpilih, Joe Biden, akan mulai memimpin per 20 Januari 2021.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2021/01/11/politics/white-house-counsel-cipollone-barr-warned-trump-not-to-self-pardon/index.html





Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

19 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

14 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya