Strategi Vaksinasi Covid-19 Israel: Bayar Lebih Mahal hingga Pesan Jauh Hari

Jumat, 8 Januari 2021 15:00 WIB

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersiap disuntik vaksin Covid-19 di Sheba Medical Center, Ramat Gan, Israel, 19 Desember 2020. Ia mengatakan ingin menjadi contoh bagi semua orang agar mau divaksinasi virus corona. REUTERS/Amir Cohen/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Israel telah menjadi pemimpin upaya vaksinasi Covid-19 dunia, sukses menjangkau hampir 15% dari 9,3 juta populasinya hanya dalam dua minggu.

Taktik Israel sederhana: pesan lebih awal, bayar lebih mahal, digitalisasi distribusi, dan rentangkan pasokan. Berikut cara Israel melakukan program vaksinasi Covid-19 yang efektif dalam waktu singkat, seperti dikutip dari Reuters, 8 Januari 2021.

MEMBAYAR LEBIH MAHAL

Keputusan besar pertama Israel adalah membayar premi untuk mendapatkan vaksin lebih awal.

Otoritas Israel belum mengatakan secara terbuka apa yang mereka bayarkan untuk vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan AS Pfizer dan mitra Jerman BioNTech.

Namun, seorang pejabat anonim mengatakan bahwa pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membayar sekitar US$ 30 (Rp 421 ribu) per dosis vaksin, atau sekitar dua kali lipat harga di luar negeri.

Advertising
Advertising

Pfizer mengatakan mereka menggunakan formula harga berjenjang berdasarkan volume dan tanggal pengiriman, tetapi menolak untuk mengungkapkan rincian lebih lanjut.

Israel memiliki keuntungan karena sistem perawatan kesehatan universal, data pasien disimpan secara terpusat, dan pengetahuan teknologi untuk memastikan jaringan distribusi digital.

Menteri Kesehatan Yuli Edelstein mengatakan, membebaskan ekonomi Israel dari serangkaian lockdown telah membenarkan biaya pembelian yang lebih tinggi atau membeli vaksin lebih dari yang diperlukan.

"Apa yang pada dasarnya kami katakan kepada Pfizer dan Moderna dan yang lainnya adalah bahwa jika kami menjadi salah satu negara pertama yang mulai memvaksinasi, segera perusahaan-perusahaan ini akan dapat melihat hasilnya," kata Edelstein, dikutip dari Reuters.

"Ini semacam situasi win-win," katanya. "Kami adalah negara kecil. Dan saya tahu pasti bahwa sebaiknya kita menjadi salah satu yang pertama di lapangan karena setelah vaksin dikembangkan, perusahaan, secara komersial, bahkan tidak akan melihat ke arah ukuran negara Israel."

Namun, kampanye vaksinasi Israel menghadapi sejumlah kritik dan rintangan.

Kelompok hak asasi manusia marah karena warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel dan Jalur Gaza harus menunggu lama untuk mendapatkan vaksin. 21% minoritas Arab Israel telah menunjukkan kewaspadaan awal terhadap vaksinasi.

Oposisi Netanyahu menuduh Partai Likud sayap kanannya menggunakan kampanye vaksinasi untuk keuntungan politik sebelum pemilu 23 Maret, dan tidak memiliki strategi jangka panjang yang jelas untuk menangani dampak Covid-19. Pemerintah Netanyahu membantah tuduhan ini.

Namun, sementara Israel berada dalam kuncian ketiga dan menghadapi resesi serta pengangguran yang tinggi, Israel telah menghindari kekurangan dan kemacetan distribusi vaksin yang dihadapi oleh negara lain.

Seorang pria Palestina didampingi putranya saat menerima vaksin virus corona dalam Israel melanjutkan program vaksinasi nasionalnya, di Yerusalem Timur, 23 Desember 2020. Sejumlah negara telah memulai vaksinasi bagi warganya. REUTERS/Ammar Awad

TEKNIK DISTRIBUSI

Israel, yang telah melaporkan lebih dari 450.000 kasus Covid-19 dan 3.445 kematian, telah mengamankan vaksin sejak awal, dan Juni lalu menjadi salah satu negara pertama yang mencapai kesepakatan pembelian dengan Moderna.

Moderna mengatakan akan memulai pengiriman 6 juta dosis bulan ini, meskipun Edelstein mengatakan pengiriman mungkin baru terlaksana dua bulan lagi.

Pada November, Israel mengumumkan kesepakatan serupa dengan AstraZeneca dan Pfizer, dan pengiriman Pfizer pertama tiba pada 9 Desember.

Tim Israel mengemas ulang palet ultra-beku besar ke dalam kotak terisolasi seukuran pizza kecil, memungkinkan distribusi dalam jumlah yang lebih kecil dan di lokasi yang lebih terpencil.

Teknik tersebut, kata Israel, mendapat lampu hijau dari Pfizer. Perbaikan lainnya termasuk menindih lebih banyak dosis dari setiap botol daripada yang disediakan dari pabrik.

Vaksin tersebut ditangani oleh SLE, unit logistik Teva Pharmaceutical Industries, di fasilitas bawah tanah dekat bandara utama Israel. Tiga puluh lemari es besar dengan suhu minus 70 derajat Celcius dapat menampung 5 juta dosis.

SLE mengemasnya kembali menjadi bundel sekecil 100 dosis untuk dikirim ke sekitar 400 pusat vaksin, kata Adam Segal, manajer logistik dan operasi SLE.

Dengan cara itu, kata para pejabat, berarti vaksinasi paralel yang lebih luas dilakukan secara nasional, memungkinkan akses yang lebih mudah ke klinik kecil serta pusat terpusat yang lebih besar.

PERAWATAN KESEHATAN UNIVERSAL

Israel memiliki sistem perawatan kesehatan umum universal, yang mengharuskan setiap penduduk untuk dilindungi oleh organisasi pemeliharaan perawatan kesehatan (HMO) dan terhubung ke jaringan digital nasional, kemudian diterapkan.

Ran Balicer, kepala inovasi untuk HMO Clalit, mengatakan Israel telah mengintegrasikan infrastruktur data digital dengan cakupan penuh dari seluruh populasi, mulai dari janin sampai jompo.

"Jadi, mudah untuk mengidentifikasi populasi target yang tepat dan untuk membuat 'penjangkauan' berdasarkan data karena ini adalah sesuatu yang dilakukan sebagai rutinitas perawatan sehari-hari kita," kata Balicer, yang juga memimpin panel penasehat ahli virus corona dari pemerintah.

Meluncurkan sekitar 150.000 suntikan per hari di klinik dan fasilitas khusus, Israel telah memprioritaskan orang berusia di atas 60 tahun, petugas kesehatan, dan orang-orang dengan riwayat penyakit. Kota Haifa bahkan menawarkan vaksinasi drive-through.

Seorang psikolog berusia 76 tahun, Tamar Shachnai, mengatakan sudah menerima pesan teks dengan instruksi dari HMO-nya seminggu sebelum program vaksinasi, menjadwalkan janji temu dan mendapatkan kesempatan disuntik vaksin pertama.

Shachnai divaksinasi di sebuah pusat di arena olahraga Yerusalem di mana sekitar 500 orang telah divaksin saat makan siang. Menjelang penghujung hari, sekitar 20 anak muda berkumpul di luar arena, berharap menerima vaksin.

Israel juga telah menambahkan pusat vaksinasi di kota-kota Arab, kata Aiman Saif, koordinator virus corona kementerian kesehatan untuk komunitas Arab, menyusul kekhawatiran tentang rendahnya tingkat vaksinasi di antara orang Arab-Israel.

Dia mengatakan beberapa orang Arab-Israel awalnya tampak enggan untuk divaksinasi dan mungkin telah tertahan oleh informasi yang salah di media sosial, mendorong Israel untuk mempercepat kampanye publik untuk memerangi "berita palsu" tentang dugaan efek samping.

Pejabat kesehatan Palestina, Yasser Bozyeh, memperkirakan bahwa warga Palestina akan mulai menerima dosis pada Februari melalui skema vaksin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah.

Otoritas Palestina, yang menjalankan pemerintahan sendiri terbatas di Tepi Barat dan memiliki sistem kesehatannya sendiri, juga telah menghubungi pembuat obat swasta.

Edelstein mengatakan itu adalah kepentingan Israel untuk memastikan penduduk Palestina juga divaksinasi dan bahwa dia terbuka untuk membahas pemberian vaksin tambahan setelah semua kebutuhan vaksinasi Israel terpenuhi.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-israel-vaccination/pizza-sized-boxes-and-paying-a-premium-israels-covid-19-vaccine-rollout-idUKKBN29B0KW?edition-redirect=uk

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

5 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

11 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

14 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

16 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

17 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

19 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya