Korban Tewas Kerusuhan US Capitol adalah Veteran AU Pendukung Donald Trump

Kamis, 7 Januari 2021 14:15 WIB

Ashli Babbitt.[CBS]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan, yang tewas ditembak saat kerusuhan US Capitol ketika pendukung Donald Trump bentrok dengan petugas keamanan, merupakan veteran Angkatan Udara AS yang berasal dari San Diego.

Ashli Babbitt adalah veteran US Air Force yang telah berdinas selama 14 tahun, kata kerabat, seperti dilaporkan KHON2 News, 7 Januari 2021.

Babbitt dilaporkan memiliki bisnis dengan suaminya Aaron yang tidak menemaninya ke DC.

"Saya benar-benar tidak tahu mengapa dia memutuskan melakukan ini," kata ibu mertuanya kepada Fox5 di Washington DC.

Ashli Babbitt.[Twitter/New York Post]

Advertising
Advertising

SF Gate melaporkan KUSI News yang berbasis di San Diego adalah media pertama yang mendengar dari keluarga itu, yang mengidentifikasi dia sebagai Ashli Babbit, seorang veteran Angkatan Udara 14 tahun yang tinggal di daerah San Diego. Suaminya mengatakan kepada KUSI bahwa dia adalah pendukung kuat Presiden Trump.

Penembakan berlangsung sekitar pukul 3 sore waktu Washington. Dia kemudian meninggal setelah dibawa ke rumah sakit setempat.

Keadaan di balik penembakannya belum dipublikasikan meskipun telah dilaporkan dia ditembak saat naik ke gedung US Capitol melalui jendela yang pecah.

Sebuah akun Twitter yang diklaim sebagai milik Babbit oleh Fox 5 DC dan New York Post penuh dengan retweet teori konspirasi, termasuk yang didorong oleh pengacara pro-Trump Lin Wood. Akun tersebut juga me-retweet berbagai ancaman kekerasan.

"Saya mati rasa. Saya hancur. Tidak ada seorang pun dari DC yang memberi tahu putra saya dan kami mengetahuinya di TV," kata menantu Ashli Babbit, Robin Babbitt, mengatakan kepada New York Post.

"Situasinya sulit, karena kami belum diberi tahu secara resmi," kata Aaron, saudara Ashli.

Babbitt, yang menggunakan akun Twitter CommonAshSense, juga me-retweet Rabu pagi atau beberapa jam sebelum dia dan pendukung Trump lainnya menyerbu Capitol. Dia menulis sebuah "DAFTAR HARUS DILAKUKAN sebelum rapat Kongres hari ini".

"Mike Pence @ vp @Mike_Pence harus mengundurkan diri & setelah itu dituntut dengan PENGKHIANATAN, dan "Ketua Mahkamah Agung John Roberts harus MUNDUR," kicau Ashli.

Pendukung Presiden Trump berkumpul di depan Gedung US Capitol, 6 Januari 2021. [REUTERS / Leah Millis]

Para simpatisan Donald Trump memprotes sertifikasi Joe Biden dari Kongres sebagai pemenang pemilihan presiden 2020.

Babbitt tertembus peluru secara fatal di dada selama kekacauan di dalam Capitol. Rekaman video menangkap suara tembakan, dan menunjukkan dia jatuh ke lantai.

Ashli tampaknya ditembak oleh polisi US Capitol, kata sumber penegak hukum mengatakan kepada New York Post. Belum ada keterangan resmi terkait insiden penembakan Ashli hingga berita ini ditulis.

Pada hari Selasa, Ashli Babbitt me-retweet rekaman TV dari kerumunan pendukung Donald Trump yang berkumpul di DC menjelang kerusuhan hari Rabu.

KHON2 | SF GATE | NEW YORK POST


Sumber:

https://www.khon2.com/top-stories/woman-shot-and-killed-during-capitol-siege-was-from-san-diego/

https://www.sfgate.com/politics/article/Woman-shot-Capitol-indentified-Ashli-Babbit-Trump-15851664.php

https://nypost.com/2021/01/06/protester-killed-in-capitol-was-air-force-vet-from-california/

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

13 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

24 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

27 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

29 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

30 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya