Ribuan Orang di Prancis Berkumpul Secara Ilegal Untuk Rayakan Tahun Baru

Sabtu, 2 Januari 2021 12:23 WIB

Seorang pekerja mengenakan masker di pintu masuk Menara Eiffel di Paris, Prancis, pada 15 Juli 2020. Kewajiban mengenakan masker di seluruh ruang publik indoor akan dimulai pada pekan depan guna mencegah penularan Covid-19. (Xinhua/Gao Jing)

TEMPO.CO, - Kepolisian Prancis mengatakan ribuan orang dilaporkan berkumpul secara ilegal dan melanggar protokol kesehatan dalam sebuah pesta merayakan Tahun Baru 2021. Setidaknya ada 2.500 orang menghadiri pesta tersebut tanpa menjaga jarak satu sama lain

Pesta tahun baru tersebut berlangsung di Lieron, selatan Rennes di Brittany. Polisi setempat mengatakan mereka mencoba untuk mencegah peristiwa ini tetapi menghadapi perlawanan sengit dari banyak pengunjung pesta yang membakar salah satu mobil mereka dan melemparkan botol serta batu. Beberapa petugas polisi mengalami luka ringan dalam keributan itu.

Seorang peserta, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Jo dari wilayah Alsace, mengatakan AFP, bahwa para pengunjung bertemu pada Kamis malam di tempat parkir sebuah pusat perbelanjaan sebelum melakukan perjalanan ke lokasi pesta. "Sangat sedikit yang menjaga jarak sosial," ucap dia dikutip dari DW, Sabtu, 2 Januari 2021.

Advertising
Advertising

Peserta lain mengatakan kepada AFP bahwa ada orang dari negara asing, termasuk Spanyol dan Inggris, di pesta itu. Jaksa penuntut telah melakukan penyelidikan terhadap pesta tersebut, yang dapat mencakup tuduhan kekerasan yang direncanakan terhadap petugas.

Prancis telah menerapkan langkah-langkah tegas untuk membendung penyebaran Covid-19. Pemerintah memberlakukan jam malam sejak pujul 8 malam hingga 6 pagi waktu setempat. Aturan ini tetap berlaku saat malam pergantian tahun.

Pemerintah Prancis juga melarang pertemuan massal sejak beberapa pekan lalu. Tidak boleh ada pertemuan yang diikuti lebih dari enam orang dewasa di dalam ruangan.

Rumah sakit Universitas Johns Hopkins yang berbasis di AS mengatakan lebih dari 2,6 juta orang telah terinfeksi Covid-19 di Prancis. Penyakit ini menyebabkan hampir 65 ribu warga Perancis wafat.

DW

https://m.dw.com/en/coronavirus-alarm-in-france-after-2500-attend-illegal-rave/a-56111950

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya