Filipina Tutup Pintu untuk Pendatang dari Amerika Akibat Varian Baru COVID-19

Sabtu, 2 Januari 2021 07:00 WIB

Ilustrasi pesawat komersil parkir di bandara. REUTERS/Ivan Alvarado

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Filipina memutuskan untuk menutup akses bagi pendatang dari Amerika. Hal tersebut merespon terdeteksinya varian baru COVID-19 di sana. Penutupan tersebut berlaku per Ahad pekan ini.

"Larangan kunjungan ini akan berlaku hingga 15 Januari 2020 dan mencakup mereka yang baru saja berkunjung ke Amerika 14 hari terakhir," ujar juru bicara Pemerintah Filipina, Harry Roque, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 1 Januari 2021.

Roque melanjutkan, mereka yang tiba dari Amerika sebelum 3 Januari 2021 juga wajib menjalani karantina. Adapun karantina tersebut akan berlangsung di fasilitas milik pemerintah selama dua pekan.

Pengecualian, kata Roque, akan diberikan kepada penduduk tetap Filipina. Walau mereka datang dari Amerika setelah 3 Januari 2021, mereka akan tetap diterima dengan catatan menjalani masa karantina dua pekan juga. "Mereka wajib menjalani karantina 14 hari walaupun tes menyatakan mereka negatif," ujar Harry Roque.

Dengan dilarangnya pendatang dari Amerika, maka total sudah ada 20 negara yang pendatangnya dilarang masuk ke Filipina. Sebanyak 19 di antaranya ditetapkan pada tahun lalu dan berlaku sejak 29 Desember 2020. Hal itu untuk memastikan jumlah kasus di Filipina tak banyak bertambah dari yang sekarang, 475 ribu kasus.

Diberitakan sebelumnya, kasus pertama varian baru COVID-19 terdeteksi di Colorado, Amerika pada Selasa kemarin. Hal itu dikonfirmasi oleh Gubernur Colorado, Jared Polis, yang menyatakan varian baru COVID-19 itu ditemukan pada pasien pria yang anehnya tak memiliki riwayat perjalanan akhir-akhir ini.

Kabar terakhir, pasien tersebut sudah diisolasi di Elbert County, daerah pedesaan di pinggiran kawasan metropolitan Denver. Di saat bersamaan, otoritas kesehatan Colorado melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan apakah varian baru COVID-19 itu telah ditularkan ke orang lain.

Varian baru COVID-19 pertama kali ditemukan di Inggris pada Desember 2020 lalu. Oleh Pemerintah Inggris, varian baru itu disebut berkali-kali lipat lebih cepat menyebar dibanding varian sebelumnya. Walau begitu, per hari ini, belum ada bukti varian baru itu tidak bisa ditangkal dengan vaksin COVID-19. Dilihat dari struktur proteinnya sendiri, varian baru itu tidak banyak berbeda dibanding varian lama.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-philippines/philippines-to-ban-u-s-travellers-from-sunday-idUSKBN2962DW?il=0







Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

6 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

7 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

2 hari lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

2 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

2 hari lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

3 hari lalu

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lawan mana saja?

Baca Selengkapnya