TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Terpilih Joe Biden dikabarkan telah menentukan pilihannya untuk posisi Menteri Pendidikan. Dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 22 Desember 2020, Ia menunjuk Miguel Cardona yang saat ini menjadi Komisioner Pendidikan Connecticut.
Pemilihan Cardona, jika benar, sesuai dengan janji Joe Biden selama masa kampanye Pilpres Amerika. Ia, saat itu, mengatakan bahwa akan menunjuk seorang guru untuk posisi Menteri Pendidikan. Cardona diketahui adalah seorang mantan guru dan kepala sekolah.
Di sisi lain, penunjukkan Cardona juga menambah jumlah perwakilan komunitas Latin di Kabinet Joe Biden. Sebelumnya, Joe Biden sudah menunjuk Alejandro Mayorkas sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri dan Xavier Becerra sebagai Menteri Kesehatan.
Salah seorang pejabat di tim transisi Joe Biden belum bisa memberikan pernyataan soal penunjukkan Cardona. Namun, Ia mengabarkan Joe Biden akan membuat pengumuman dari rumahnya di Wilmington, Delaware, menjelang masa liburan Natal.
Saat ini masih ada beberapa posisi yang belum diisi oleh Joe Biden di kabinetnya. Di sektor hukum, misalnya, ia belum menentukan pilihannya untuk posisi Jaksa Agung atau Menteri Kehakiman serta Direktur dari Agensi Intelijen Pusat alias CIA.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, figur-figur pilihan Joe Biden ini statusnya masih nominator. Mereka akan dimintai keterangan di Senat sebelum dinyatakan sepnuhnya sah menjadi bagian Kabinet Presiden Amerika.
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
8 jam lalu
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR
4 hari lalu
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR
Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.
