Republikan Kritik Respon Santai Donald Trump Atas Peretasan Oleh Rusia

Senin, 21 Desember 2020 07:00 WIB

Presiden AS terpilih Donald Trump berjabat tangan dengan mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney setelah menggelar pertemuan di Trump National Golf Club di Bedminster, New Jersey, AS, 19 November 2016. REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta - Senator Republikan yang juga mantan calon Presiden Amerika, Mitt Romney, mengkritik respon santai Presiden Donald Trump soal dugaan peretasan oleh Rusia. Menurutnya, peretasan tersebut sangat merusak Amerika dan ia mengaku heran Donald Trump berkeyakinan Rusia tidak terlibat.

"Kami sampai di satu titik yang menyadari bahwa Donald Trump memiliki sikap bias ketika sudah berurusan soal Rusia," ujar Romney, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 20 Desember 2020.

Diberitakan sebelumnya, isu peretasan tersebut bermula dari laporan Reuters soal pembobolan developer piranti lunak SolarWinds Corp oleh peretas asal Rusia. Dalam laporannya, diduga Rusia meretas perusahaan tersebut untuk mendobrak pertahanan lembaga-lembaga yang memakai produknya. Gawanya, pelanggan SolarWinds kebanyakan adalah lembaga pemerintah.

Pembobolan dilakukan dengan memasukkan kode berbahaya ke file pembaharuan SolarWinds Corp yang rutin dikirim ke pelanggannya. Dianggap sebagai pembaharuan biasa, kode-kode itu dengan mulus masuk ke sistem lembaga pemerintahan Amerika. Hal itu memungkinkan peretas untuk mengambil alih dari jauh.

Skala dari peretasan itu masih ditelusuri hingga sekarang. Lembaga Intelijen Amerika pun belum menyatakan secara resmi Rusia pelakunya. Menurut Microsoft, dari 40 lembaga yang diretas, 80 persen di antaranya adalah milik Amerika. Beberapa yang kebobolan adalah Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Energi.

Inkumben Presiden Amerika Donald Trump menganggap peretasan yang terjadi tidak separah yang dikatakan banyak orang. Menurutnya, media saja yang membesar-besarkan kabar itu. Ia bahkan mengklaim situasinya masih terkendali dan pelaku peretasan kemungkinan adalah Cina dan bukan Rusia.

Senator Demokrat, Mark Warner, memandang peretasan itu datang di waktu yang buruk. Sebab, di Amerika, proses transisi pemerintahan tengah berlangsung yang bisa mengganggu jalannya respon terhadap peretasan itu. Di sisi lain, ia menduga peretasan juga masih berjalan karena Pemerintah Amerika belum menentukan skalanya.

Warner tidak mau menyebut peretasan itu sebagai invasi seperti yang dikatakan beberapa politisi Amerika lainnya. Menurutnya, peretasan yang terjadi berada di area abu-abu antara spionase dan serangan. Walau begitu, ia mendukung adanya respon balasan.

"Jika kita menerima perlakuan seperti itu, maka kita akan menyerang balik," ujarnya. Tim transisi Joe Biden dikabarkan tengah menimbang berbagai opsi balasan mulai dari sanksi hingga serangan balasan.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/usa-cyber-breach/romney-says-trump-has-blind-spot-on-russia-calls-hack-extraordinarily-damaging-idUSKBN28U0IK?il=0


Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

8 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

11 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya